Seorang pria Yaman bersama dua anaknya di Marib pada 30 Januari 2021. (AFP)
Seorang pria Yaman bersama dua anaknya di Marib pada 30 Januari 2021. (AFP)

PBB: 400 Ribu Anak di Yaman Terancam Meninggal akibat Kelaparan

Willy Haryono • 13 Februari 2021 14:54
New York: Lebih dari dua juta anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun di Yaman diperkirakan mengalami malnutrisi akut sepanjang tahun ini. Dari total tersebut, sekitar 400 ribu di antaranya terancam mati kelaparan.
 
Menurut laporan gabungan empat agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, disebutkan bahwa kondisi di Yaman semakin memprihatinkan dari tahun ke tahun, terlebih setelah kemunculan pandemi Covid-19.
 
Laporan tersebut, dirilis oleh Program Makanan Dunia (WFP), Organisasi Pertanian dan Makanan (FAO), UNICEF, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan pentingnya menyalurkan bantuan kemanusiaan dari luar negeri ke Yaman.

Total 2,3 juta individu di Yaman, atau separuh dari total semua anak-anak di negara tersebut, diproyeksikan mengalami malnutrisi akut tahun ini. Menurut laporan Forbes, angka tersebut naik 22 persen dibanding tahun 2020.
 
Tidak hanya anak-anak, diperkirakan 1,2 juta ibu hamil atau menyusui di Yaman juga akan mengalami malnutrisi akut tahun ini.
 
"Anak-anak malnutrisi rentan terhadap penyakit. Ini adalah siklus berbahaya, namun sebenarnya dapat dicegah," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir dari laman Mehr News Agency pada Sabtu, 13 Februari 2021.
 
Baca:  Anak-Anak di Yaman Terancam Kelaparan di Tengah Konflik Kekuasaan
 
Awal Januari lalu, Paus Fransiskus menyerukan perdamaian dunia dan menyoroti kekhawatirannya terhadap Yaman, negara yang dilanda konflik brutal sejak enam tahun terakhir. PBB menyebut konflik di Yaman telah memicu krisis kemanusiaan terburuk di era modern.
 
Secara spesifik, Fransiskus mengkhawatirkan nasib anak-anak Yaman yang terkena dampak terparah dari konflik di negaranya.
 
"Mari kita pikirkan anak-anak di Yaman, yang hidup tanpa pendidikan, tanpa obat-obatan. Saat ini kehidupan dipimpin oleh perang, oleh begitu banyak hal yang bersifat destruktif," tutur Fransiskus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan