Informasi intelijen Israel menyebut Sinwar tewas dalam operasi Pasukan Keamanan Israel (IDF), media berita Israel Walla menyebut Badan Keamanan Internal Israel, Shin Bet, menolak laporan tersebut dan percaya bahwa Sinwar masih hidup.
"Ada beberapa momen di masa lalu dimana dia menghilang dan kita pikir dia sudah mati, tapi kemudian dia muncul lagi," ujar Caspit, melansir Times of Israel.
Jurnalis Israel Barak Ravid melaporkan bahwa pejabat yang memiliki informasi langsung di pemerintahan Israel menyebut di X bahwa Israel saat ini tidak memiliki intel yang menunjukkan kematian Sinwar.
"Semua itu hanya harapan dan tebakan belaka berdasarkan fakta bahwa Sinwar tidak dapat dihubungi dalam beberapa minggu terakhir," Tulis Ravid, mengutip ucapan pejabat Israel, melansir Times of Israel.
Berdasarkan laporan Jerusalem Post (Jpost), seorang narasumber terkemuka meremehkan gagasan tersebut, sumber lain yang diharapkan memiliki informasi mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi yang jelas tentang hal itu, sementara yang lain mencatat adanya perbedaan pendapat di dalam lembaga pertahanan.
Perdebatan tersebut mengenai gagasan bahwa Sinwar kehilangan kontak dengan orang perantaranya yang menjalankan negosiasi sandera dan mengirim pesan ke anggota-anggota Hamas.
Tidak ada narasumber yang menyebut operasi pembunuhan Yahya Sinwar yang dilakukan oleh IDF.
Baca Juga: Dianggap Berbahaya, Militer Israel Grebek Kantor Al Jazeera |
Laporan tersebut beredar di malam minggu, 22 September 2024. Jpost menyebut kemungkinan adanya percobaan dari pejabat-pejabat Israel untuk menggunakan taktik perang psikologi terhadap komandan-komandan tingkat menengah Hamas untuk mendorong mereka untuk melakukan kesepakatan pertukaran sandera.
Jpost mengungkit kejadian yang sama pada bulan Desember tahun lalu, dimana beredar beberapa laporan bahwa Sinwar telah tewas, terluka, kabur ke Sinai, atau putus kontak dengan Hamas dan tidak lagi berada di komando.
Kemudian terungkap bahwa Sinwar hanya putus kontak sebagai bagian dari taktiknya, atau rumor-rumor tersebut hanya taktik perang psikologi IDF untuk menurunkan moral Hamas setelah Khan Yunis dikuasai IDF.
Yahya Sinwar merupakan pemimpin tertinggi Hamas yang baru menggantikan Ismail Haniyeh setelah kematiannya pada bulan Juli di Tehran, Iran. Sinwar juga disebut sebagai dalang utama serangan 7 OKtober oleh Hamas ke Israel yang membunuh 1200 dan menculik 251 warga Israel sebagai upaya Hamas untuk menghentikan okupasi Israel di wilayah Palestina.
Belum ada respons dari Hamas terkait laporan ini ketika berita ini disusun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News