Beberapa pejabat daerah mengatakan tiga anak-anak termasuk dari tujuh korban tewas. Namun juru bicara pemerintah federal Ethiopia membantah adanya korban jiwa dari masyarakat sipil.
Dikutip dari Asia One, Sabtu, 27 Agustus 2022, gempuran udara di Mekelle itu terjadi dua hari usai meletusnya kembali pertempuran antara militer Ethiopia dan pasukan Tigray di wilayah perbatasan Tigray dan Amhara. Pertempuran itu otomatis meruntuhkan gencatan senjata.
Tigrai Television, saluran televisi yang dikuasai otoritas daerah, menyalahkan pasukan nasional Ethiopia atas serangan di taman bermain anak di Mekelle. Disebutkan bahwa tidak ada pesawat jet tempur lain selain milik Ethiopia yang beroperasi di Tigray.
Selama ini pemerintah Ethiopia kerap memperingatkan warga Tigray untuk menjauh dari fasilitas-fasilitas militer sebelum melancarkan serangan terhadap pasukan Tigray.
Kibrom Gebreselassie, kepala eksekutif rumah sakit Ayder Hospital, mengatakan via Twitter bahwa pihaknya telah menerima empat jasad, termasuk dua anak-anak, dan sembilan korban luka.
Ia mengatakan serangan udara pada Jumat kemarin terjadi di sebuah taman bermain anak. Tidak diketahui apakah ada fasilitas militer di dekat taman tersebut.
Jubir pemerintah federal Ethiopia, Legesse Tulu, mengatakan bahwa kabar kematian di kalangan warga sipil atas serangan udara di Mekelle adalah "kebohongan dan drama palsu."
Tulu membantah serangan pemerintah telah menghantam fasilitas sipil, dengan menekankan bahwa gempuran selama ini hanya ditujukan kepada situs-situs militer.
Baca: Pemberontak Tigray Sebut Serangan Udara Ethiopia Tewaskan 56 Warga Sipil
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
