Dukungan Iran terhadap invasi tersebut disampaikan pemimpin agung Ayatollah Ali Khamenei.
"Perang adalah isu yang keras dan sulit. Iran sama sekali tidak senang melihat warga biasa menderita akibat perang. Tapi dalam kasus Ukraina, jika Anda (Putin) tidak mengambil inisiatif, maka kubu lain akan memulai perang dengan inisiatif mereka," ucap Khamenei, dilansir dari Guardian.
"Jika jalannya terbuka untuk NATO, maka tidak akan ada batasan, dan jika hal ini tidak dihentikan di Ukraina, maka mereka akan memulai perang di kemudian hari di bawah alasan Krimea," sambungnya.
Pernyataan Khamenei merujuk pada keinginan Ukraina untuk bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO. Rusia memandang hal tersebut sebagai sebuah ancaman terhadap keamanan nasional mereka.
Putin mengapresiasi dukungan Iran, dan mengatakan memang tidak memiliki pilihan lain selain menginvasi Ukraina.
"Tidak ada satu orang pun yang suka perang, dan hilangnya nyawa warga adalah sebuah tragedi besar. Tapi perilaku Barat membuat kami tidak memiliki pilihan lain selain bereaksi," sebut Putin.
"Beberapa negara Eropa berkata, 'Kami menentang keanggotaan Ukraina di NATO, tapi kami sepakat di bawah tekanan Amerika.' Hal tersebut menunjukkan kurang adanya sikap independen di negara-negara tersebut," lanjutnya.
Selain mengenai perang di Ukraina, Rusia dan Iran juga membahas mengenai beragam hal, termasuk seputar perminyakan. Keduanya telah sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai kontrak minyak senilai lebih dari USD40 miliar.
Baca: Putin: Barat Tidak Dapat Isolasi Rusia dari Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id