Ilustrasi oleh AFP.
Ilustrasi oleh AFP.

Ratusan Gajah Ditemukan Tewas, Picu Kekhawatiran Krisis Kesehatan

Fajar Nugraha • 02 Juli 2020 16:00
Gaborona: Ratusan gajah telah mati dalam keadaan misterius di Botswana. Hal itu memicu kekhawatiran akan adanya krisis kesehatan terbaru.
 
Indikasi pertama menyebutkan mungkin penyakit telah menyerang sistem neurologis mereka. Penemuan ini telah memicu kekhawatiran penyakit lain bisa masuk ke populasi manusia seperti pandemi virus korona saat ini.
 
Ahli biologi dan Direktur Konservasi di Penyelamatan Taman Nasional Niall McCann dan timnya telah menemukan lebih dari 350 bangkai di Delta Okavango di Botswana sejak awal Mei.

Dengan hasil laboratorium dari mayat masih beberapa minggu lagi, Dr McCann mengatakan kepada BBC bahwa penting untuk menentukan apa yang membunuh hewan-hewan, jikalau penyakitnya menular ke manusia. Sebagian besar gajah tampaknya mati dan wajah mereka langsung jatuh ke tanah.
 
“Posisi tubuh, ditambah dengan penampakan gajah berjalan berputar-putar, menunjukkan sesuatu mungkin menyerang sistem neurologis mereka. Ya, ini adalah bencana konservasi, tetapi juga berpotensi menjadi krisis kesehatan masyarakat," kata Dr McCann, seperti dikutip BBC, Kamis 2 Juli 2020.
 
"Kami telah mengirim (sampel) untuk pengujian dan kami mengharapkan hasilnya selama beberapa minggu ke depan,” imbuhnya.
 
"Hanya gajah yang sekarat dan tidak ada yang lain. Jika itu adalah sianida yang digunakan oleh pemburu liar, tentunya akan ada kematian lainnya,” tegas McCann.
 
McCann juga secara tentatif mengesampingkan keracunan antraks yang menewaskan 100 gajah di Botswana tahun lalu. Tim pertama kali melihat kematian gajah itu melalui observasi udara pada Mei. Lebih dari tiga jam observasi, mereka menghitung 169 bangkai.
 
"Untuk dapat melihat dan menghitung bahwa banyak dalam penerbangan tiga jam itu luar biasa. Sebulan kemudian, penyelidikan lebih lanjut mengidentifikasi lebih banyak bangkai, sehingga totalnya menjadi lebih dari 350,” McCann menambahkan lebih lanjut.
 
Botswana adalah rumah bagi sepertiga populasi gajah Afrika, yang terdaftar rentan terhadap kepunahan karena perburuan gading dan konflik manusia-hewan berlanjut. Penelitian baru yang diterbitkan di Nature menunjukkan bahwa perburuan liar belum berkurang di sebagian besar Afrika. Antara 2007 dan 2015 total populasi gajah sabana menurun 30 persen.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan