Dikutip dari CBS, Kemenhan Iran tidak mengelaborasi mengenai detail kecelakaan, termasuk penyebabnya, namun mengatakan bahwa investigasi masih berlangsung. Korban tewas diidentifikasi sebagai seorang insinyur bernama Ehsun Ghadbeigi.
Parchin adalah rumah bagi sebuah pangkalan militer Iran, yang pernah dicurigai Agensi Energi Atom Dunia (IAEA) sebagai tempat berlangsungnya tes ledakan terkait senjata nuklir. Selama ini, Iran berulang kali membantah sedang atau hendak mengembangkan senjata nuklir.
Kekhawatiran negara-negara Barat atas program energi atom di Iran memicu pada penjatuhan sanksi dan berujung pada disepakatinya Perjanjian Nuklir Iran 2015 atau dikenal dengan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump menarik diri dari JCPOA pada 2018, yang berujung pada ketegangan dua negara dan penjatuhan kembali serangkaian sanksi ekonomi.
Negosiasi pada Maret lalu berujung pada harapan akan terbentuknya semacam roadmap yang dapat membuat AS kembali masuk ke JCPOA. Roadmap juga dapat membuat Iran kembali membatasi pengayaan uraniumnya.
Sejak AS menarik diri dari JCPOA, Iran secara berkala meningkatkan pengayaan uranium, salah satu bahan utama dari senjata nuklir. Namun Iran menegaskan pengayaan ini hanya ditujukan untuk keperluan sipil, terutama di bidang energi.
Baca: Khamenei: Jangan Kaitkan Masa Depan Iran dengan Dialog Nuklir JCPOA
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
