Mengutip dari Anadolu Agency, Rabu, 31 Juli 2024, Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Hizbullah mengenai serangan tersebut.
"Dalam sebuah pemusnahan yang ditargetkan dan berdasarkan data intelijen, pesawat jet tempur Angkatan Udara Israel melenyapkan komandan militer paling senior Hizbullah dan kepala Unit Strategisnya, Fuad Shukr 'Sayyid Muhsan' di wilayah Beirut," kata militer Israel.
Israel mencatat bahwa Shukr menjabat sebagai "tangan kanan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan merupakan penasihat Nasrallah dalam hal perencanaan dan pengarahan operasi masa perang."
Pernyataan Israel mengeklaim bahwa Shukr "telah mengarahkan serangan Hizbullah terhadap Negara Israel sejak 8 Oktober, dan dia adalah komandan yang bertanggung jawab atas pembunuhan 12 anak di (kota) Majdal Shams di Israel utara pada Sabtu malam.”
Sebelumnya di hari Selasa, ledakan keras terdengar di pinggiran selatan Beirut setelah terjadinya serangan Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel, menurut media Lebanon.
Serangan itu dilaporkan terjadi di sekitar markas besar Dewan Syura Hizbullah di Haret Hreik, lapor National News Agency milik pemerintah Lebanon. Dikatakan bahwa serangan itu dilakukan pesawat nirawak (drone) Israel yang menembakkan tiga rudal ke sebuah gedung, menghancurkan dua lantai.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan seorang perempuan dan dua anak tewas serta 69 lainnya terluka, dengan tiga berada dalam kondisi kritis, akibat serangan tersebut.
Tentara Israel mengonfirmasi gempuran, seraya mengeklaim bahwa serangan itu menargetkan seorang komandan Hizbullah yang bertanggung jawab atas peluncuran rudal pada Sabtu lalu ke wilayah Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan. Hizbullah telah membantah terlibat dalam serangan di Golan.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa militer menginstruksikan penduduk di kota-kota dekat perbatasan Lebanon untuk tetap berada di tempat penampungan guna mengantisipasi kemungkinan pembalasan dari Hizbullah.
Kekhawatiran telah berkembang akan meletusnya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah aksi saling serang di area perbatasan.
Eskalasi terjadi dengan latar belakang serangan mematikan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu, menyusul serangan oleh kelompok pejuang Palestina Hamas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News