Melansir Al-Jazeera, instruksi baru tersebut berdasarkan keterangan brigade Al-Qassam Hamas Abu Ubaida diberikan setelah operasi penyelamatan Sandera Israel pada bulan Juni, yang membebaskan empat sandera hamas, dengan kematian sejumlah warga sipil di pihak Palestina.
"Ketegasan Netanyahu untuk membebaskan para tahanan melalui tekanan militer, alih-alih menyegel kesepakatan, berarti mereka akan dikembalikan kepada keluarga mereka dalam kain kafan. Keluarga mereka harus memilih apakah mereka ingin anggota keluarganya mati atau hidup," ujar Ubaida, pada hari Senin, 2 September.
Ubaida menyatakan Hamas menyalahkan Israel atas kematian para sandera atas upaya gencatan senjata dan pertukaran sandera yang belum terpenuhi. Pejabat Senior Hamas Sami Abu Zuhri menyatakan di hari yang sama, bahwa tuduhan Netanyahu atas kematian para 6 sandera hari Sabtu, 31 Agustus hanya upaya untuk kabur dari tanggung jawabnya.
"Netanyahu yang membunuh 6 tahanan tersebut dan dia bertekad untuk membunuh sisa tahanan yang lain. Warga Israel harus memilih antara Netanyahu atau kesepakatan," ujar Abu Zuhri.
Pada Malam Senin, video yang merekam momen terakhir enam sandera tersebut diedarkan oleh Hamas, masih belum jelas kapan video direkam.
Netanyahu Tolak Lepaskan Koridor Philadelphi
Di sisi lain, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak tuduhan "memblokade" kesepakatan pada hari Senin malam ketika 300 ribu massa menuntut kesepakatan pelepasan sandera. Usai meminta maaf kepada keluarga para sandera, ribu massa, dia bersikukuh bahwa kematian mereka bukan disebabkan karena permintaannya agar pasukan Israel tetap di Koridor Philadelphi.
"(pembunuhan) itu tidak terjadi karena keputusan di Koridor Philadelphi, hal tersebut terjadi karena (Hamas) tidak menginginkan kesepakatan," ujar Netanyahu di konferensi pers hari Senin, dilansir dari Times of Israel.
Netanyahu menegaskan bahwa "Poros Setan" (Iran dan Hamas) membutuhkan Koridor Philadelphi, dan oleh sebab itu, Israel harus mengontrol koridor Philadelphi.
"Untuk memastikan tidak ada 7 Oktober, dan 7 Oktober lainnya, dan 7 Oktober lainnya, seperti yang dijanjikan oleh Hamas," ujar Netanyahu, meresensikan serangan 7 Oktober 2023 Hamas ke Israel.
Topik utama negosiasi gencatan senjata terakhir di Kairo minggu lalu adalah koridor Philadelphi, daratan sepanjang 14.5 km di antara perbatasan Gaza Selatan dan Mesir. Mereka melihat daratan ini penting karena Hamas diduga menyelundupkan persenjaatan dari luar Gaza melalui koridor ini.
Israel yang bersikukuh agar pasukannya tetap di Koridor Philadelphi, sedangkan Hamas yang ingin militer Israel keluar sepenuhnya dari Gaza tidak setuju. Koridor Philadelphi akan menjadi tantangan bagi terciptanya gencatan senjata dan pelepasan senjata kedepannya.
Baca Juga:
Biden Sebut Netanyahu Kurang Berusaha Pulangkan Sandera dari Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News