Warga di Gaza yang kini hidup dalam kemiskinan akibat perang. Foto: AFP
Warga di Gaza yang kini hidup dalam kemiskinan akibat perang. Foto: AFP

PBB: 100 Persen Penduduk Gaza saat Ini Jatuh Miskin

Fajar Nugraha • 17 Oktober 2024 17:10
Jenewa: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa lebih dari setahun dalam perang Israel melawan Hamas, "hampir 100 persen" penduduk Gaza telah jatuh miskin. Menurut PBB ekonomi yang hancur dan pengangguran yang ‘mengejutkan’.
 
Di Tepi Barat yang diduduki, di mana kekerasan juga meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang memicu perang di Gaza, situasinya "sama memprihatinkannya", kata Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB.
 
"Dampak perang di Jalur Gaza telah memakan korban jauh melampaui hilangnya nyawa, kondisi kemanusiaan yang menyedihkan, dan kerusakan fisik," kata Ruba Jaradat, direktur regional ILO untuk Negara-negara Arab, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis 17 Oktober 2024.

"Perang ini telah mengubah lanskap sosial ekonomi Gaza secara mendasar. Dampaknya akan terasa hingga generasi mendatang,” Jaradat memperingatkan.
 
“Di Jalur Gaza, hampir 100 persen penduduk sekarang hidup dalam kemiskinan,” kata ILO.
 
Lembaga itu memperingatkan bahwa "kontraksi ekonomi yang signifikan di Tepi Barat diperkirakan telah melipatgandakan tingkat kemiskinan jangka pendek, naik dari 12 persen pada tahun 2023 menjadi 28 persen pada pertengahan tahun 2024".
 
Pengangguran di Tepi Barat melonjak hingga hampir 35 persen sejak Oktober lalu, "sementara di Gaza rata-rata mencapai 79,7 persen yang mengejutkan", kata ILO.
 
Lembaga itu mengatakan dampak ekonomi yang lebih luas juga "belum pernah terjadi sebelumnya" di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
 
Tepi Barat mengalami kontraksi produk domestik bruto sebesar 21,7 persen dari tahun ke tahun, sementara PDB di Jalur Gaza anjlok 84,7 persen.
 
Israel melancarkan kampanye militernya di Gaza setelah serangan Hamas pada Oktober tahun lalu, yang mengakibatkan kematian 1.206 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka resmi Israel, termasuk sandera yang tewas dalam penahanan.
 
Pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 42.409 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, yang dianggap PBB dapat diandalkan.
 
“Angka-angka ini juga mencerminkan penutupan sebagian besar kegiatan ekonomi di Gaza karena penghancuran rumah dan infrastruktur, dan pemindahan pekerja dan pengusaha yang berulang,” kata ILO.
 
"Hal ini telah menyebabkan pemutusan hubungan kerja sepenuhnya atau dominasi pekerjaan informal dan tidak teratur,” imbuh ILO.

Harga melonjak tajam

ILO mengatakan warga Gaza juga bergulat dengan harga yang melonjak, dengan inflasi tahun-ke-tahun mencapai 248 persen pada bulan Agustus.
 
Pada Rabu, PBB kembali memperingatkan tentang risiko kelaparan besar-besaran di wilayah yang terkepung itu.
 
Situasinya juga semakin buruk di Tepi Barat.
 
"Hambatan Israel terhadap pergerakan orang dan barang, ditambah dengan pembatasan perdagangan yang lebih luas dan gangguan rantai pasokan, telah berdampak parah pada ekonomi," kata ILO.
 
"Penutupan pasar tenaga kerja Israel bagi pekerja Palestina telah semakin membebani mata pencaharian," tambahnya.
 
Pasukan atau pemukim Israel telah menewaskan lebih dari 738 warga Palestina di sana tahun lalu, menurut kementerian kesehatan yang berpusat di Ramallah.
 
Setidaknya 24 warga Israel, warga sipil, atau anggota pasukan keamanan telah tewas dalam serangan yang dilakukan oleh militan Palestina atau dalam operasi militer Israel di Tepi Barat selama periode yang sama, kata pejabat Israel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan