Asap dari serangan Israel di Jalur Gaza. (AFP)
Asap dari serangan Israel di Jalur Gaza. (AFP)

Hamas: Tidak Ada Kesepakatan hingga Israel Mundur dan Akhiri Perang Gaza

Willy Haryono • 06 Januari 2025 07:00
Gaza: Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menyepakati kesepakatan apa pun hingga Israel bersedia menarik mundur pasukannya dari Jalur Gaza dan mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak 2023.
 
Mengutip dari Gulf Times, Senin, 6 Januari 2025, pernyataan ini disampaikan salah satu pejabat Hamas terkait masih berlanjutnya perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera Gaza di Qatar.
 
Berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini, pejabat itu menegaskan kembali bahwa kesepakatan apa pun bergantung pada tercapainya perjanjian tentang penarikan pasukan Israel dari Gaza dan gencatan senjata permanen.

Mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah mencoba selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang. Upaya terbaru itu dilakukan beberapa hari sebelum Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada 20 Januari.
 
Negosiator Israel dikirim pada hari Jumat untuk melanjutkan pembicaraan di Doha.
 
Hamas telah menyetujui daftar 34 sandera yang diajukan Israel untuk dipertukarkan dalam kemungkinan kesepakatan gencatan senjata, kata seorang pejabat kelompok itu kepada Reuters hari Minggu.
 
Baca juga:  Israel Konfirmasi Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Berlanjut di Qatar

Perang Israel-Hamas

Sementara itu, Israel terus menggempur Jalur Gaza di hari Minggu, menewaskan sedikitnya 23 orang, menurut laporan tim penyelamat, hampir 15 bulan setelah perang dengan Hamas.
 
Serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di daerah Sheikh Radwan, Gaza utara, menewaskan sedikitnya 11 orang pada Minggu dini hari, menurut juru bicara badan Pertahanan Sipil Mahmud Bassal. Ia mengatakan para korban termasuk wanita dan anak-anak.
 
Kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu mengatakan total 88 orang tewas dalam 24 jam terakhir.
 
Dalam satu serangan, lima orang tewas ketika rumah keluarga Abu Jarbou diserang di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
 
Serangan militer Israel telah menewaskan 45.805 orang di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut angka-angka dari kementerian kesehatan wilayah tersebut yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pemberontak Houthi

Masih di hari Minggu, serangan udara Israel menghantam sebuah kantor polisi di Khan Younis di Gaza selatan, menewaskan lima orang.
 
Militer Israel mengatakan telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman, yang merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan baru-baru ini.
 
"Setelah sirene berbunyi beberapa saat lalu di Talmei Elazar, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat sebelum memasuki wilayah Israel," kata militer.
 
Pemberontak Houthi asal Yaman, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman termasuk ibu kota Sanaa, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah meluncurkan "rudal balistik hipersonik" yang menargetkan sebuah pembangkit listrik di selatan kota Haifa, Israel.
 
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, mengatakan bahwa "kami terus memberikan tekanan yang diperlukan" untuk mencapai kesepakatan.
 
"Sayangnya, itu tidak hanya bergantung pada kami,” lanjut dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan