"Kami menyerukan kepada Anda untuk segera bertindak dan memobilisasi dunia Arab, Islam, dan dukungan internasional dalam mengambil sikap jelas agar Israel segera menghentikan agresi serta teror di Jalur Gaza," tulis Haniyeh, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Kamis, 20 Mei 2021.
Ia juga mendorong Jokowi untuk mendesak Israel mengakhiri aksi kekerasannya terhadap Yerusalem, termasuk mengenai permukiman ilegal, penggusuran paksa di Sheikh Jarrah, diskriminasi rasial, dan gangguan di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dalam suratnya, Haniyeh juga mendoakan Jokowi agar dapat terus mendorong kemajuan di Indonesia.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 227 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 10 Mei, termasuk 64 anak-anak dan 38 perempuan. Serangan juga melukai 1.620 warga Palestina di seantero Wilayah Pendudukan Palestina.
Total 28 warga Palestina, termasuk empat anak-anak, tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Tepi Barat dalam periode yang sama.
Sementara di Israel, serangan roket Hamas telah menewaskan 12 orang, termasuk beberapa anak-anak.
Aksi saling serang Israel dan Hamas dipicu ketegangan selama bulan Ramadan terkait rencana penggusuran di Sheikh Jarrah dan penyerbuan pasukan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Hamas kemudian meluncurkan roketnya ke arah Israel sebagai bentuk dukungan terhadap aksi protes di Sheikh Jarrah dan Masjid Al-Aqsa. Israel pun membalasnya dengan serangan udara dan artileri. Aksi saling serang itu berlanjut hingga saat ini.
Komunitas internasional menyerukan kedua kubu untuk berhenti bertempur. Beberapa negara, termasuk Prancis, telah mengusulkan agar gencatan senjata segera diterapkan.
Baca: Prancis Usulkan Resolusi Gencatan Senjata Israel-Hamas di DK PBB
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News