Pembicaraan di Istanbul terjadi menjelang hari ke-500 sejak invasi Rusia. Zelensky mengakui serangan balasan Ukraina yang diantisipasi secara luas berjalan lambat.
"Namun demikian, kami maju, tidak mundur, seperti Rusia," kata Zelensky kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
"Kami sekarang memiliki inisiatif,” imbuhnya.
Pembicaraan dengan Erdogan -,perantara penting dalam konflik,- akan fokus pada kesepakatan yang akan berakhir untuk mengirimkan biji-bijian Ukraina melintasi Laut Hitam serta KTT NATO minggu depan.
Analis mengharapkan Zelensky untuk mendorong Erdogan untuk memberikan lampu hijau bagi keanggotaan NATO Swedia menjelang pertemuan 11-12 Juli di ibu kota Lithuania, Vilnius.
Turki menghalangi pencalonan Swedia karena perselisihan yang sudah berlangsung lama tentang sikap Stockholm yang dianggap lemah terhadap dugaan militerisme Kurdi yang tinggal di negara Nordik itu.
Sedangkan Zelensky sedang mencari aksesi NATO untuk negaranya sendiri, yang telah memerangi invasi Rusia sejak Februari 2022. Dirinya mengatakan ingin KTT mengarah pada "undangan" untuk bergabung dengan blok tersebut.
Baik Zelensky dan Erdogan ingin memperpanjang kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki dengan Rusia di mana Ukraina diizinkan untuk mengirimkan biji-bijian ke pasar global selama perang.
Kesepakatan itu akan berakhir pada 17 Juli kecuali Rusia menyetujui pembaruannya.
Erdogan telah mencoba memanfaatkan hubungan kerja yang baik dengan Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menengahi berakhirnya perang.
Turki menggelar dua putaran awal negosiasi perdamaian dan mendorong pembicaraan lebih lanjut.
Sebelum mengunjungi Praha pada hari Kamis, Zelensky pergi ke Sofia untuk membahas pengiriman senjata dengan Bulgaria, pendukung utama dan produsen amunisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News