Presiden Cyril Ramaphosa. Foto: AFP
Presiden Cyril Ramaphosa. Foto: AFP

Jadi Tuan Rumah KTT BRICS, Presiden Afsel Tegaskan Tak Akan Memihak dalam Masalah Global

Fajar Nugraha • 21 Agustus 2023 18:11
Johannesburg: Afrika Selatan (Afsel) tidak akan dipaksa untuk berpihak pada kekuatan global mana pun. Hal itu ditegaskan oleh Presiden Cyril Ramaphosa ketika dia bersiap untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak negara-negara berkembang, BRICS.
 
Pertemuan di Johannesburg  dari negara-negara BRICS -,Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan,- akan berusaha memperluas pengaruh mereka dan mendorong perubahan geopolitik global.
 
Sebagai tuan rumah dari KTT BRICS, Afrika Selatan telah menyoroti hubungannya dengan Kremlin, terutama karena menolak untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
 
Baca: Lima Hal yang Perlu Diketahui Tentang BRICS.

"Sementara beberapa pencela kami lebih memilih dukungan terbuka untuk pilihan politik dan ideologis mereka. Kami tidak akan ditarik ke dalam kontes antara kekuatan global," kata Ramaphosa dalam pidato kenegaraan yang disiarkan televisi, seperti dikutip AFP, Senin 21 Agustus 2023.

"Kami telah menolak tekanan untuk menyelaraskan diri dengan salah satu kekuatan global atau dengan blok negara yang berpengaruh," kata Presiden Ramaphosa.
 
Ramaphosa akan bergabung di KTT BRICS oleh Presiden Tiognkok Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva. Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, dengan Presiden Vladimir Putin berpartisipasi secara daring.
 
Putin memutuskan untuk tidak hadir secara langsung karena dia adalah target dari surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang secara teori harus ditegakkan oleh Afrika Selatan.
 
Sekitar 50 pemimpin lainnya yang bukan anggota BRICS –,di antaranya Ebrahim Raisi dari Iran dan Presiden Joko Widodo,– juga turut menghadiri pembicaraan tersebut.
 
Negara-negara BRICS menyumbang sekitar seperempat dari ekonomi global dan minat untuk bergabung dengan grup tersebut telah melonjak tahun ini.
 
Setidaknya 40 negara telah menunjukkan minat untuk menjadi anggota, dengan 23 negara telah mengajukan aplikasi mereka.
 
Afrika Selatan mendukung seruan untuk membuka keanggotaan BRICS.
 
“BRICS yang diperluas akan mewakili kelompok negara yang beragam dengan sistem politik berbeda yang memiliki keinginan yang sama untuk memiliki tatanan global yang lebih seimbang,” ujar Ramaphosa.
 
Beberapa negara yang bermaksud menjadi anggota BRICS antara lain Argentina, Bangladesh, Bahrain, Kuba, Ethiopia, Indonesia, Iran, Nigeria, dan Arab Saudi.
 
Sedangkan rencana ekspansi pertama kali diperdebatkan tahun lalu, menurut menteri luar negeri Afrika Selatan Naledi Pandor.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan