Yerusalem: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak akan berhasil membebaskan sandera yang masih ditahan di Gaza tanpa menggunakan tekanan militer.
"Kami tidak akan berhasil membebaskan lebih dari 100 sandera tanpa tekanan militer dan kita tidak akan berhasil membebaskan semua sandera tanpa tekanan militer," ujar Netanyahu dalam sebuah pidato di parlemen Israel, dilansir dari Malay Mail, Selasa, 26 Desember 2023.
Qatar dan Mesir telah membebaskan lebih dari 100 dari sekitar 240 sandera yang ditawan di Gaza dalam sebuah serangan yang dilancarkan oleh kelompok militan Hamas pada tanggal 7 Oktober berdasarkan sebuah kesepakatan yang ditengahi pada akhir November oleh AS
"Tekanan militer, tekanan operasional dan tekanan politik dan itulah mengapa ada satu hal yang tidak akan kami lakukan, kami tidak akan berhenti berperang," kata Netanyahu.
Dua sumber keamanan Mesir kepada Reuters mengatakan bahwa Hamas dan Jihad Islam yang bersekutu hari ini menolak usulan Mesir agar mereka melepaskan kekuasaan di Jalur Gaza dengan imbalan gencatan senjata permanen.
Media Reuters juga menyebut tiga sandera Israel dibunuh secara keliru di Gaza oleh pasukan Israel awal bulan ini.
Sean Casey, koordinator Tim Medis Darurat WHO yang ikut dalam misi hari Senin ke rumah sakit Al-Aqsa menggambarkan para dokter yang memberikan pereda rasa sakit kepada seorang bocah laki-laki berusia sembilan tahun bernama Ahmed yang mengalami luka parah.
"Pada dasarnya (dia) dirawat dengan obat penenang untuk meringankan penderitaannya saat dia meninggal", kata Casey dalam sebuah video yang direkam di dalam Al-Aqsa, tampak menahan air mata.
"Dia sedang menyeberang jalan di depan tempat penampungan di mana keluarganya tinggal dan bangunan di sampingnya meledak," katanya.
"Dia terkena pecahan peluru, tertimpa reruntuhan, bagian otaknya terpapar, tidak ada yang bisa dilakukan siapa pun untuknya. Seperti banyak kasus di sini, tidak ada kapasitas untuk menangani kasus-kasus neurologis yang kompleks, kasus-kasus trauma yang kompleks," katanya.
WHO telah memperingatkan bahwa hanya sembilan dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi secara parsial.
"Kita sebagai komunitas internasional tidak boleh menerima bahwa ribuan orang, anak-anak diledakkan, dibunuh ketika mereka menyeberang jalan, ketika mereka tidur di tempat tidur mereka, ini adalah situasi yang tidak dapat diterima," pungkas Casey. (Kanaya Hairunissa)
Baca juga: Pada Pertemuan Partai, Netanyahu Tegaskan Akan Usir Warga Palestina dari Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di