Warga Palestina yang terluka di Tepi Barat diikat di kap mobil militer Israel. (The Guardian)
Warga Palestina yang terluka di Tepi Barat diikat di kap mobil militer Israel. (The Guardian)

Warga Palestina Dijadikan Tameng Hidup di Kap Mobil, Militer Israel: Itu Tidak Sesuai Nilai Kami

Marcheilla Ariesta • 24 Juni 2024 15:11
Tel Aviv: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyelidiki insiden terkait seorang warga Palestina yang terluka dan diikat ke kap kendaraan militer. Dilaporkan, pria tersebut dijadikan 'tameng' manusia.
 
Insiden itu terjadi dalam penggerebekan di Kota Jenin, Tepi Barat pada Sabtu lalu.
 
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria, yang diidentifikasi sebagai Mujahid Azmi atau Fayyad, dari lingkungan Jabriyat antara kota Burqin dan Jenin, diikat di depan kendaraan off-road yang terlihat melewati dua ambulans.

Menurut keluarga Azmi, ada penggerebekan penangkapan yang menyebabkan dia terluka. Ketika keluarga meminta ambulans, tentara membawanya, mengikatnya ke kap mesin, dan pergi.
 
Petugas medis di Rumah Sakit Ibnu Sina Jenin mengatakan Azmi dirawat di sana.
 
Pelapor khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, mengutuk insiden tersebut dan menuduh IDF menggunakan pria yang terluka itu sebagai tameng manusia.
 
“Tameng hidup manusia sedang dilakukan,” tulisnya di X.
 
“Sungguh menakjubkan bagaimana sebuah negara yang lahir 76 tahun lalu berhasil mengubah hukum internasional secara harfiah. Hal ini berisiko menjadi akhir dari multilateralisme, yang bagi beberapa negara anggota yang berpengaruh tidak lagi memiliki tujuan yang relevan,” imbuh Albanese, dilansir dari The Guardian, Senin, 24 Juni 2024.
 
Militer Israel mengatakan pasukannya saling tembak dan baku tembak, melukai seorang tersangka dan menangkapnya. Tentara kemudian melanggar protokol militer, kata pernyataan itu. “Tersangka dibawa oleh pasukan sambil diikat di atas kendaraan,” katanya.
 
Pihak militer mengatakan, "Perilaku pasukan dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai kami, dan kejadian ini akan kami selidiki."
 
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat sebelum perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober dan terus meningkat sejak saat itu. Setidaknya 553 warga Palestina dibunuh di Tepi Barat oleh pasukan Israel atau pemukim sejak perang dimulai, menurut para pejabat Palestina.
 
Serangan yang dilakukan warga Palestina telah menewaskan sedikitnya 14 warga Israel di Tepi Barat pada periode yang sama. Pada hari Sabtu, Amnon Muchtar, 67, seorang warga sipil Israel, ditembak dan dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di kota Qalqilya, Tepi Barat, setelah tampaknya hendak membeli sayuran.
 
Ada kekhawatiran yang meningkat mengenai perlakuan IDF terhadap tahanan Palestina dalam sejarah dan selama konflik saat ini, yang telah menimbulkan banyak tuduhan pelecehan.
 
Warga Palestina yang ditahan Israel sejak awal perang mengatakan bahwa mereka menghadapi perlakuan buruk sistematis dari otoritas penjara, yang mereka tuduh sengaja tidak memberikan perawatan medis penting.
 
Baca juga: Bentrokan di Tepi Barat, Israel Ikat Warga Palestina ke Kap Mobil
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan