Russell mengatakan bahwa ratusan anak akan meninggal setiap hari jika kekerasan kembali terjadi pada skala dan intensitas yang terlihat saat ini, setelah gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan Hamas berakhir pada hari Jumat kemarin.
"Padahal tidak harus seperti ini. Selama tujuh hari, ada secercah harapan bagi anak-anak di tengah mimpi buruk yang mengerikan ini," kata Russell dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu, 2 Desember 2023.
"Lebih dari 30 anak yang disandera di Gaza telah dibebaskan dengan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga mereka. Dan jeda kemanusiaan memungkinkan peningkatan pengiriman pasokan penyelamat ke dan di seluruh Gaza."
"Anak-anak membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan yang permanen," tambah Russell.
Ia menyerukan semua pihak untuk memastikan bahwa anak-anak dilindungi dan dibantu, sesuai dengan kewajiban di bawah hukum humaniter internasional. "Semua anak di Negara Palestina dan Israel berhak mendapatkan perdamaian dan harapan untuk masa depan yang lebih baik," pungkas Russell.
Sementara itu, serangan baru Israel di Gaza telah menewaskan setidaknya 184 orang dengan lebih dari 500 mengalami luka-luka. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda bahwa pertempuran akan mereda sejak pertama kali meletus pada 7 Oktober lalu.
Baca juga: Parah! Serangan Lanjutan Israel di Gaza Tewaskan 184 Orang, 589 Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id