“Sementara kami melakukan tindakan militer yang penting, lembaga pertahanan secara bersamaan mempertimbangkan alternatif pemerintahan selain Hamas,” kata Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Senin, 3 Juni 2024.
“Kami akan mengisolasi wilayah (di Gaza), menyingkirkan agen Hamas dari wilayah tersebut dan memperkenalkan kekuatan yang memungkinkan terbentuknya pemerintahan alternatif – sebuah alternatif yang mengancam Hamas,” lanjut Gallant.
Dia tidak merinci alternatif yang mungkin dilakukan.
Hamas dalam perjuangannya bersumpah untuk menghancurkan Israel. Mereka telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007, setahun setelah mereka memenangkan pemilihan parlemen dan menyusul perang saudara singkat dengan pasukan keamanan dari Otoritas Palestina yang didukung Barat.
Kabinet perang Israel, di mana Gallant menjadi salah satu anggotanya, diperkirakan akan bertemu pada Senin ini, setelah Presiden AS Joe Biden mempresentasikan kerangka kesepakatan untuk meredakan perang Gaza, seperti dilaporkan media Israel.
Hamas untuk sementara menyambut baik inisiatif tersebut namun tidak memberikan indikasi bahwa mereka akan mundur atau melucuti senjatanya secara sukarela.
Gallant, dalam sebuah pernyataan dari markas komando IDF di selatan mengatakan, operasi militer Israel, bersama dengan penciptaan potensi pemerintahan alternatif, akan memungkinkan penghapusan otoritas Hamas dan kembalinya sandera.
“Kami tidak akan menerima kekuasaan Hamas di Gaza pada tahap apa pun dalam proses apa pun yang bertujuan mengakhiri perang,” pungkasnya.
Baca juga: Mesir: Israel Harus Mundur dari Rafah!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id