"Informasi terkini dari Alexandria menyatakan bahwa perintah pembebasan telah dikeluarkan untuk 62 hingga 72 tokoh oposisi," ujar DIrektur Adala Foundation for Human Rights, Mahmoud Jaber, kepada Anadolu Agency.
Selasa kemarin, lanjut Jaber, beberapa tokoh terafiliasi Ikhwanul Muslim telah dibebaskan Mesir, termasuk ulama Hosni Jebril. Sementara sejumlah tokoh lainnya baru akan dibebaskan setelah melewati pemeriksaan keamanan.
Pekan lalu, beberapa sumber Ikhwanul Muslimin mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Mesir memang merilis perintah pembebasan untuk para tahanan yang ada di penjara Alexandria,
Dilansir dari Yeni Safak pada Rabu, 28 April 2021, Jaber mengatakan perintah pembebasan juga dikeluarkan untuk tahanan di Mesir, termasuk tokoh oposisi Majid Hussein dan jurnalis Sulafa Majdi.
Ia mengapresiasi langkah pembebasan ini, namun mengatakan masih ada sejumlah tokoh oposisi lain yang berada di balik jeruji besi.
Senin kemarin, sejumlah grup hak asasi manusia di luar Mesir mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Abdel Fattah al-Sisi telah mengeksekusi 17 warganya yang dianggap terlibat dalam pembunuhan polisi di tahun 2013.
Di hari yang sama, Mesir mengumumkan grasi presiden kepada 2.674 orang yang ditahan atas berbagai kasus terkait Semenanjung Sinai. Jaber mengaku belum mengetahui apakah grasi juga diberikan kepada para tahanan politik.
Sebelumnya pada Maret lalu, Ikhwanul Muslimin menerima tawaran mediasi dengan Mesir yang disampaikan Turki. Sekretaris Jenderal Ikhwanul Muslimin, Ibrahim Munir, meyakini Turki murni ingin membantu menyelesaikan masalah antara kelompokya dan pemerintahan Mesir.
Baca: Ikhwanul Muslimin Terima Mediasi Turki dengan Mesir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
