Proposal itu akan menghentikan semua serangan melalui udara, darat dan laut dan dapat membuka jalan bagi perundingan jangka panjang untuk mengakhiri perang selama hampir lima tahun itu.
Perang yang saudara yang kemudian diintervensi oleh Arab Saudi dan koalisinya, telah mengakibatkan krisis kemanusiaan bagi jutaan orang dan menyebabkan lebih dari 100.000 orang tewas.
“Saran PBB muncul ketika Arab Saudi bergulat dengan 2.932 kasus virus korona dan sudah menyebabkan 41 kematian. Yaman adalah salah satu dari sedikit negara yang belum melaporkan kasus covid-19,” lapor Fox News, Kamis, 9 April 2020.
“Tetapi para pejabat khawatir bahwa negara yang porak-poranda akan berada dalam bahaya serius jika mereka diserang oleh wabah virus,” imbuh laporan itu.
Sementara Kongres di Amerika Serikat (AS) telah mencoba untuk menangguhkan dukungan terhadap koalisi pimpinan Arab Saudi. Tetapi hal itu tidak berhasil, ketika kelompok koalisi terus membombardir pasukan Houthi, yang didukung oleh Iran.
Kekerasan sebagai hasil dari perang proksi tampaknya surut di Yaman setelah kedua kelompok terlibat dalam pembicaraan pintu belakang akhir tahun lalu. Tetapi kemungkinan kesepakatan damai terganggu oleh ledakan bom baru-baru ini di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News