Dilansir dari BBC, Minggu 12 Juli 2020, Kepolisian Afsel mengaku telah menyelamatkan warga dari "situasi penyanderaan" di sebuah gereja di pinggiran wilayah Johannesburg pada Sabtu pagi. Polisi juga telah menangkap sedikitnya 40 orang serta menyita puluhan senjata.
Sejumlah saksi mata mengatakan, sejumlah orang yang menyerbu International Pentecostal Holiness Church merupakan bagian dari sebuah grup pecahan gereja tersebut.
Kepemimpinan di gereja International Pentecostal Holiness Church dikabarkan telah memicu konflik sejak mantan pemimpinnya meninggal pada 2016. Polisi sebelumnya pernah merespons sebuah penembakan di gereja tersebut di tahun 2018.
Satu tahun sebelumnya, keuangan gereja sempat menjadi sorotan usai hilangnya dana senilai USD6,5 juta (setara Rp64 miliar). Gereja International Pentecostal Holiness Church diperkirakan memiliki sekitar tiga juga anggota.
Menurut juru bicara kepolisian nasional Afsel Brigadir Vish Naidoo, sekelompok penyerang sempat mengatakan kepada para jemaah gereja bahwa "mereka datang untuk mengambil alih gereja."
Petugas menemukan empat orang yang telah ditembak dan dibakar di dalam beberapa mobil. Seorang satpam gerjea ditemukan dalam kondisi luka parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News