Menurut laporan New York Times dan Wall Street Journal dan dikutip BBC, Sabtu 7 Maret 2020, penahanan dilakukan pada Jumat pagi. Mereka yang ditahan adalah adik Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, mantan putra mahkota Mohammed bin Nayef, dan juga Pangeran Nawaf bin Nayef.
WSJ melaporkan bahwa petugas bertopeng dan berpakaian serba hitam datang di rumah ketiganya pada pagi hari. Mereka kemudian menggeledah keseluruhan tiga rumah tersebut.
Penahanan tiga anggota keluarga kerajaan ini dikaitkan dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, sosok yang dianggap sebagai pemimpin de facto Saudi. Ia ditunjuk menjadi putra mahkota oleh sang ayah pada 2016.
Satu tahun usai penunjukan, Pangeran Mohammed memerintahkan penangkapan sejumlah anggota keluarga kerajaan, menteri dan juga pebisnis Saudi. Kala itu mereka semua ditahan di hotel Ritz-Carlton di Riyadh.
Pangeran Mohammed menjadi sorotan global pada 2016 usai menjanjikan rangkaian reformasi ekonomi dan sosial di seantero Saudi. Namun ia juga terlibat sejumlah skandal, termasuk tudingan terlibat dalam pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, pada 2018.
Sementara itu dalam beberapa hari terakhir, Saudi berusaha keras menekan penyebaran virus korona covid-19. Salah satu langkah yang diambil adalah menghentikan sementara ibadah umrah untuk semua orang. Larangan memicu kekhawatiran apakah ibadah haji 2020 akan tetap berlangsung tahun ini.
Kamis kemarin, Makkah sempat dikosongkan untuk proses penyemprotan disinfektan untuk meminimalisasi penyebaran covid-19. Tidak hanya itu, jalur tawaf di sekitar Ka'bah ditutup pada Jumat 6 Maret. Penutupan juga dilakukan pada jalur Sai antara Safa dan Marwah.
Raja Salman kemudian membuka kembali jalur tawaf melalui Dekrit Raja (al-Amru as-Sami). Pembukaan kembali pelataran tawaf ini terhitung mulai Sabtu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News