Menurut keterangan tiga sumber pemerintahan Yaman pada Minggu, 27 Juni 2021, pertempuran berlangsung pada 24 Juni lalu. Dari total 111 kematian, 82 berasal dari kubu pemberontak dan 29 lainnya pejuang pro-pemerintah.
Kubu pemberontak tidak mengonfirmasi jumlah korban tewas.
Pemberontak Houthi meningkatkan upaya mereka dalam merebut Marib sejak Februari lalu. Marib adalah provinsi di utara Yaman yang menjadi benteng pertahanan terakhir pasukan pemerintah.
Sejak Kamis kemarin, Houthi meningkatkan intensitas serangan mereka di Marib dari arah utara, selatan, dan barat. Namun Houthi belum dapat menembus pertahanan pemerintah yang didukung serangan udara koalisi militer Arab Saudi.
"Area-area (di Marib) ini menjadi lokasi pertempuran sengit, yang melibatkan tembakan artileri dan serangan udara," ujar seorang sumber dari pemerintah Yaman, dilansir dari laman TRT World.
Marib dinilai Houthi sebagai salah satu bidak catur yang dapat memperkuat posisi mereka dalam negosiasi damai dengan pemerintah Yaman. Namun pasukan pemerintah juga berjuang mati-matian melindungi Marib, walau di waktu bersamaan tetap mengupayakan proses perdamaian dengan Houthi.
Konflik Yaman memanas pada 2014, saat Houthi merebut ibu kota Sanaa dari tangan pemerintah Yaman. Arab Saudi pun melakukan intervensi militer tak lama setelahnya.
Pertempuran di Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat 80 persen populasi negara tersebut mengandalkan bantuan global. PBB menyebut konflik Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar di era modern.
Baca: Arab Saudi Cegat 17 Drone Houthi dalam Satu Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News