"Katz adalah menteri Israel pertama yang memimpin delegasi resmi di Arab Saudi," kata pihak kementeriannya, seraya menambahkan bahwa sang menteri akan menghadiri acara Organisasi Pariwisata Dunia PBB di Riyadh.
Selama kunjungan dua hari tersebut, Katz dijadwalkan mengadakan pertemuan "dengan rekan-rekannya," tanpa menyebutkan negara mana yang akan diwakili dalam pembicaraan tersebut.
Kunjungan penting ini terjadi ketika duta besar pertama Arab Saudi untuk Palestina menggambarkan tawaran perdamaian yang telah berlangsung selama puluhan tahun sebagai pilar normalisasi hubungan dengan Israel, sebuah upaya nyata untuk memberi sinyal bahwa Riyadh belum berhenti mendukung kemerdekaan Palestina.
Mengutip dari laman Dawn, Rabu, 27 September 2023, ekspektasi terhadap kesepakatan penting Arab Saudi-Israel yang ditengahi Amerika Serikat semakin meningkat dalam sepekan terakhir, meski waktu dan ketentuannya masih belum jelas.
Baca juga: Sejarah, Delegasi Israel Berkunjung Secara Terbuka ke Arab Saudi
Nayef al Sudairi, yang ditunjuk sebagai duta besar non-residen Arab Saudi untuk wilayah Palestina bulan lalu, mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas.
Perjalanan diplomatik ini dilakukan ketika AS menekan Israel dan Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan.
Langkah seperti itu akan mematahkan sikap Riyadh yang telah berpuluh-puluh tahun menolak mengakui Israel sebelum konflik Palestina berakhir.
Salah satu faktor yang memperumit perjanjian ini adalah seruan Riyadh dan Washington agar Palestina melakukan terobosan diplomatik sebagai bagian dari kesepakatan apa pun – sebuah prospek yang tidak menyenangkan bagi pemerintah Israel saat ini yang dipimpin koalisi garis keras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News