Sejumlah warga Palestina mengklaim bahwa aparat keamanan Israel berusaha mencegah mereka menggelar acara berbuka puasa bersama di luar Gerbang Damaskus, sebuah situs historis di bagian utara Kota Tua Yerusalem.
Di tengah ketegangan tersebut, ratusan warga Israel berhaluan ultra-nasionalis berjalan melewati wilayah pusat Yerusalem menuju Gerbang Damaskus. Kepolisian Israel memasang barikade untuk mencegah bentrokan.
Saat berjalan melewati Yerusalem menuju Gerbang Damaskus, banyak warga ultra-nasionalis Israel yang meneriakkan, "kematian untuk (etnis) Arab" dan beberapa dari mereka membawa spanduk bertuliskan, "kematian untuk teroris."
Dilansir dari laman CGTN pada Sabtu, 24 April 2021, beberapa video di media sosial memperlihatkan sekelompok pemuda Palestina terlibat bentrok dengan kelompok ultra-nasionalis dan Yahudi ultra-ortodoks di Yerusalem.
Baca: Duh, 100-an Warga Palestina Terluka dalam Bentrokan dengan Polisi Israel di Yerusalem
Polisi menembakkan air ke arah kelompok Israel, berusaha menjauhkan mereka dari Gerbang Baru di Kota Tua Yerusalem yang berjarak sekitar 600 meter dari Gerbang Damaskus.
Kepolisian Israel menegaskan bahwa pihaknya berusaha melerai bentrokan untuk memastikan Muslim dapat beribadah di area Noble Sanctuary, atau dikenal sebagai Temple Mount oleh Yahudi.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS untuk Israel mengaku "sangat khawatir" atas aksi kekerasan di Yerusalem dan mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menurunkan ketegangan.
Bentrokan dan beberapa insiden antara warga Palestina dan Israel terjadi hampir setiap malam sejak dimulainya bulan Ramadan tahun ini.
Yerusalem adalah jantung dari konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Israel mengklaim keseluruhan kota, termasuuk bagian timur yang dikuasai dalam perang 1967. Sementara Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News