Enam narapidana dilaporkan kembali ke penjara, sementara 35 menolak melarikan diri sejak awal.
Kepolisian Nigeria menuding grup separatis terlarang, Indigenous People of Biafra, sebagai pihak di balik serangan. Namun kelompok tersebut dikabarkan membantah terlibat.
Layanan Lembaga Pemasyarakatan Nigeria menginformasi bahwa 1.884 narapidana telah melarikan diri dari penjara di kota Owerri, negara bagian Imo. Penjara tersebut diserang sekelompok orang pada Senin dini hari.
Juru bicara kepolisian mengatakan, para penyerang menggunakan peluncur granat, senapan mesin, bahan peledak, dan juga senjata api jenis lainnya.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyebut serangan di penjara kota Owerri sebagai "aksi terorisme" yang dilakukan oleh para "individu anarkis." Ia memerintahkan jajarannya untuk segera menangkap penyerang dan narapidana yang kabur.
Jubir kelompok Indigenous People of Biafra mengatakan kepada AFP bahwa tudingan di balik penyerang ke penjara kota Owerri adalah sebuah "kebohongan."
Negara bagian Imo sudah sejak lama dilanda separatisme. Hubungan antara pemerintah pusat Nigeria dan suku asli Igbo di wilayah tersebut relatif renggang.
Sejak Januari, beberapa kantor polisi dan kendaraan di seantero tenggara Nigeria telah diserang, dan banyak amunisi yang dicuri. Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan tersebut.
Baca: Boko Haram Klaim Jatuhkan Pesawat Militer Nigeria
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
