“Kami menilai operasi ini telah berhasil dan tidak ada niat untuk melanjutkan operasi tersebut,” kata Jenderal Mohammad Bagheri, dikutip dari Metro Hari Ini di Metro TV, Senin, 15 April 2024.
Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan Israel ke Kota Surat, Iran, dan Damaskus, Suriah yang menewaskan sejumlah petinggi militer Iran. Bagheri mengungkap Iran akan menggelar operasi lebih besar dari operasi True Promise jika Israel masih melakukan serangan.
“Jika rezim Zionis mengambil tindakan apapun terhadap Republik Islam Iran, baik di wilayah kami atau di Suriah atau di tempat lain, operasi kami berikutnya akan jauh lebih besar,” ungkapnya.
Sebelumnya, Iran merilis video dengan menampilkan detik-detik peluncuran drone dan rudal untuk serangan balasan ke Israel melalui media televisi pemerintah. Panglima tertinggi Korps Pengawal Revolusioner Iran Jenderal Hossein Salami memberikan komando operasi True Promise.
Baca juga: Jawab Kepanikan Israel, DK PBB Gelar Sidang Darurat Serangan Iran |
Operasi ini merupakan janji Iran untuk menyerang balik Israel. Iran mengutip Pasal 51 Piagam PBB atas dasar hukum di balik serangannya ke wilayah Israel.
"Dilakukan berdasarkan kekuatan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, tindakan militer Iran merupakan respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus," kata misi tetap Iran di PBB melalui X.
"Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, reaksi Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan Amerika Serikat HARUS MENJAUHINYA!"
Pasal 51 Piagam PBB mengatakan bahwa negara-negara anggota mempunyai “hak yang melekat untuk membela diri secara individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata." (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News