"Tim WCK melakukan perjalanan di zona dekonflik dengan dua mobil lapis baja berlogo WCK dan sebuah kendaraan berbahan kulit lembut,” kata WCK dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu Agency pada Selasa, 2 April 2024.
Meski telah melakukan koordinasi gerakan dengan Israel, pihaknya menambahkan bahwa konvoi tersebut diserang saat meninggalkan gudang Deir al-Balah, tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui jalur laut.
"Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang. Ini tidak bisa dimaafkan," kata CEO World Central Kitchen, Erin Gore.
Mereka yang tewas berasal dari Australia, Polandia, Inggris, Palestina, dan yang memiliki kewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Kanada.
"Saya terpukul dan terkejut bahwa kita, World Central Kitchen dan seluruh dunia, kehilangan nyawa hari ini atas serangan yang dilakukan IDF," tutur Gore.
"Kecintaan mereka terhadap memberi makan orang, tekad untuk menunjukkan bahwa kemanusiaan berada di atas segalanya, dan dampak yang mereka buat terhadap kehidupan yang tak terhitung jumlahnya akan selamanya diingat dan dihargai," sambungnya.
Baca juga: Parah! Israel Bunuh 4 Relawan Asing World Central Kitchen di Gaza
Perang Israel-Hamas
WCK mengumumkan bahwa mereka "segera" menghentikan operasi di Gaza usai kejadian. "Kami akan segera mengambil keputusan tentang masa depan pekerjaan kami," sambung organisasi tersebut.Sementara itu, militer Israel mengatakan pihaknya sedang melakukan peninjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan seputar insiden "tragis" tersebut.
AS menyatakan kesedihannya pada hari Senin atas kematian pekerja bantuan WCK, organisasi bantuan yang berbasis di Negeri Paman Sam.
"Kami patah hati dan sangat terganggu dengan serangan yang menewaskan pekerja bantuan @WCKitchen di Gaza,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson di media sosial X, seraya mendesak Israel untuk segera menyelidiki apa yang terjadi.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Lebih dari 32.800 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan balasan Israel, dengan 75.300 lainnya terluka.
Selain menewaskan banyak warga sipil, Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza sehingga memicu kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut data PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang pada hari Kamis meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News