Ilustrasi vaksin covid-19. (Medcom)
Ilustrasi vaksin covid-19. (Medcom)

Nigeria Tegaskan Warga 18 Tahun ke Bawah Tak akan Divaksin

Willy Haryono • 02 Maret 2021 16:07
Abuja: Gugus Tugas Presidensial Nigeria (PTF) menegaskan bahwa warga berusia 18 tahun ke bawah tidak akan menerima suntikan vaksin Covid-19. Pengumuman disampaikan saat Menteri Kesehatan Nigeria, Dr Olorunnimbe Mamora, mengumumkan target pemerintah untuk memvaksinasi 70 persen populasi dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
 
Mengenai vaksinasi Covid-19 di Nigeria, Mamora mengingatkan bahwa organisasi swasta dilarang melakukan pengadaan, pendistribusian, dan penyuntikan vaksin tanpa izin pemerintah.
 
Untuk memastikan empat juta dosis vaksin yang diterima Nigeria ditangani dengan baik, Mamora mengatakan PTF telah menyetujui penerapan sistem imunisasi berbasis elektronik.

Dilansir dari All Africa pada Selasa, 2 Maret 2021, ia mengatakan strategi bernama TEACH dapat memastikan program vaksinasi Covid-19 di Nigeria berjalan baik dan optimal melalui penggunaan teknologi inovatif.
 
Lewat TEACH, pemerintah dapat menentukan target vaksinasi secara lebih akurat serta memastikan distribusi vaksin tersampaikan secara merata. Ia menegaskan bahwa strategi ini diterapkan demi memastikan semua orang yang masuk target vaksinasi menerima suntikan vaksin tanpa terkecuali.
 
Baca:  Benua Afrika Memulai Vaksinasi Covid-19 via Skema Covax
 
Untuk saat ini, lanjut Mamora, hanya agensi pemerintah yang boleh mengimpor dan menangani masalah vaksin Covid-19. Ia memperingatkan akan adanya hukuman bagi perusahaan swasta yang melakukan kesepakatan pengadaan vaksin Covid-19 tanpa sepengetahuan pemerintah.
 
Sejauh ini, vaksin-vaksin Covid-19 yang sudah mendapat izin penggunaan di sejumlah negara belum dapat digunakan untuk remaja atau anak-anak. Ini dikarenakan uji klinis vaksin-vaksin tersebut tidak melibatkan kelompok usia di bawah 18 tahun.
 
Dr Anthony Fauci, pakar kesehatan ternama di Amerika Serikat, memprediksi bahwa anak-anak mungkin baru dapat menerima vaksin Covid-19 pada akhir 2021 atau awal tahun depan tergantung perkembangan data uji klinis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan