Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama Dubes AS untuk Israel David Friedman. Foto: AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama Dubes AS untuk Israel David Friedman. Foto: AFP

PM Israel Puji Perjanjian Normalisasi Hubungan dengan Maroko

Fajar Nugraha • 11 Desember 2020 09:03
Washington: Maroko pada Kamis 10 Desember 2020 menjadi negara Arab keempat tahun ini yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji perjanjian yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu.
 
Baca: Maroko Normalisasi Hubungan dengan Israel, Wilayah Sahara Diakui AS.
 
Presiden Donald Trump pada gilirannya memenuhi keinginan Maroko selama puluhan tahun untuk mendukung kedaulatannya di Sahara Barat yang diperebutkan.

Dengan hampir satu bulan tersisa di kepresidenannya, Trump, seorang pendukung setia Israel, menulis tweet bahwa Maroko dan negara Yahudi telah setuju untuk menjalin hubungan dalam "terobosan besar-besaran untuk perdamaian di Timur Tengah!"
 
Gedung Putih mengatakan bahwa Trump juga "mengakui kedaulatan Maroko atas seluruh wilayah Sahara Barat”. Fakta itu membuat geram Front Polisario yang didukung Aljazair. Mereka selama ini mengontrol sekitar seperlima dari wilayah yang luas dan gersang itu.
 
“Maroko dan Israel akan membuka kembali kantor penghubung di Tel Aviv dan Rabat dan membangun hubungan diplomatik penuh secepat mungkin,” ujar PM Netanyahu, seperti dikutip AFP, Jumat 11 Desember 2020.
 
“Maroko juga akan mengizinkan penerbangan langsung dengan Israel,” kata Netanyahu.
 
Maroko selama ini diam-diam mengizinkan wisatawan Israel dalam beberapa tahun terakhir. Sementara perbatasan antara kedua negara ditutup pada tahun 2000 pada peristiwa Intifada kedua Palestina.
 
"Saya selalu percaya bahwa hari bersejarah ini akan datang," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari pertama liburan Hanukkah.
 
Maroko mengonfirmasi kesepakatan dengan Israel tetapi, seperti negara-negara Arab sebelumnya, bahasanya diperhalus. Pernyataan istana mengatakan bahwa Raja Mohammed VI dalam panggilan telepon dengan Trump menyetujui hubungan diplomatik dengan Israel "dengan penundaan minimal."
 
Seorang pejabat senior kementerian luar negeri Maroko, dalam sebuah pengarahan di Rabat, mencirikan langkah tersebut bukan sebagai pengakuan atas Israel tetapi sebagai "normalisasi" yang memulihkan hubungan masa lalu.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan