Asap tebal berwarna oranye terlihat dari arah gunung Nyiragongo di kota Goma, RD Kongo pada Sabtu, 22 Mei 2021. (Moses Sawasawa / AFP)
Asap tebal berwarna oranye terlihat dari arah gunung Nyiragongo di kota Goma, RD Kongo pada Sabtu, 22 Mei 2021. (Moses Sawasawa / AFP)

Erupsi Gunung Berapi RD Kongo Picu Evakuasi Massa

Willy Haryono • 23 Mei 2021 08:05
Goma: Pemerintah Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) telah meluncurkan rencana evakuasi untuk kota Goma usai terjadinya erupsi besar dari gunung berapi Nyiragongo pada Sabtu malam, 22 Mei 2021. Semburan lava dari gunung tersebut membentuk awan tebal berwarna oranye yang mewarnai langit malam Goma, kota dengan populasi sekitar dua juta jiwa.
 
Gunung Nyiragongo, berlokasi sekitar 10 kilometer dari Goma, terakhir kali meletus pada 2002. Kala itu, erupsi Nyiragongo menewaskan 250 orang dan membuat 120 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.
 
Sebelum pemerintah merilis pengumuman evakuasi, ribuan warga Goma beramai-ramai keluar dari rumah sembari membawa barang-barang berharga. Mereka berlari ke arah timur menuju Rwanda. Sebagian lainnya berlari ke dataran tinggi di wilayah barat kota Goma.

"Ada bau sulfur. Di kejauhan terlihat api besar keluar dari gunung," ucap seorang warga bernama Carine Mbala kepada kantor berita AFP.
 
Warga kota Goma diimbau untuk tetap tenang merespons erupsi ini. Namun mereka mengeluhkan minimnya informasi dari pemerintah di tengah beredarnya beragam keterangan membingungkan di internet.
 
"Semua orang ketakutan dan berlarian. Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan," ujar seorang warga bernama Zacharie Paluku.
 
Dario Tedesco, pakar vulkanologi di Goma, mengatakan bahwa sebuah patahan baru telah terbuka di gunung Nyiragongo. Ia menyebut muntahan lava dari gunung tersebut bergerak perlahan ke arah kota.
 
"Sekarang Goma menjadi target. Saya rasa lavanya bergerak ke arah pusat kota," tutur Tedesco.
 
Sebuah ruas jalan raya penghubung Goma ke kota Beni sudah tertutup lava. Aliran listrik di sebagian besar kota Goma terputus usai erupsi.
 
Melalui Twitter, seorang juru bicara pemerintah RD Kongo mengatakan bahwa pihaknya sedang mendiskusikan "langkah-langkah darurat" usai perdana menteri menggelar pertemuan di Kinshasa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan