Sedikitnya 10 orang lainnya juga tewas dalam gelombang protes di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
"Sebanyak 167 orang mengalami luka serius, dan 1.084 lainnya telah ditangkap," kata Girma, dilansir dari laman Al Jazeera, Minggu 5 Juli 2020.
Hachalu, anggota grup etnis Oromo, ditembak mati sekelompok orang tak dikenal di Addis Ababa pada Senin 29 Juni. Kematian Hachalu meningkatkan ketegangan etnis dan mengancam transisi demokrasi di Ethiopia.
Lima orang telah ditangkap terkait pembunuhan Hachalu. Otoritas Ethiopia berulang kali menyiratkan bahwa grup pemberontak Oromo Liberation Front, dan partai oposisi Tigray People's Liberation Front, terlibat dalam kematian Hachalu.
Otoritas Ethiopia mengaitkan kematian Hachalu sebagai kombinasi dari penggunaan kekerasan oleh pasukan keamanan dan kekerasan antar-etnis.
Girma mengklaim gelombang protes berujung kekerasan di Ethiopia kini "sudah sepenuhnya berhenti."
Pekan kemarin, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mendeskripsikan pembunuhan Hachalu dan aksi protes yang mengikutinya sebagai "upaya terkoordinasi" untuk menggoyang stabilitas negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News