Pihak keamanan di Nigeria dituntut mencari siswa yang diculik kelompok bersenjata. Foto: AFP
Pihak keamanan di Nigeria dituntut mencari siswa yang diculik kelompok bersenjata. Foto: AFP

287 Siswa Diculik dari Sebuah Sekolah di Nigeria

Fajar Nugraha • 08 Maret 2024 08:42
Buja: Kelompok orang-orang bersenjata menyerang sebuah sekolah di wilayah barat laut Nigeria pada Kamis 7 Maret 2024. Mereka menculik sedikitnya 287 siswa.
 
Insiden ini menandai penculikan massal kedua di negara Afrika Barat tersebut dalam waktu kurang dari seminggu.
 
Penculikan siswa dari sekolah-sekolah di Nigeria utara adalah hal biasa dan telah menjadi sumber kekhawatiran sejak tahun 2014 ketika ekstremis menculik lebih dari 200 siswi di desa Chibok, negara bagian Borno. Dalam beberapa tahun terakhir, penculikan terkonsentrasi di wilayah barat laut dan tengah, di mana puluhan kelompok bersenjata sering menargetkan penduduk desa dan pelancong untuk mendapatkan uang tebusan dalam jumlah besar.

Penduduk setempat mengatakan kepada Associated Press bahwa para penyerang pada Kamis mengepung sekolah milik pemerintah di kota Kuriga di Negara Bagian Kaduna tepat ketika para siswa akan memulai hari sekolah sekitar jam 8.00 pagi.
 
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 100 mahasiswa disandera dalam serangan itu. Sementara Kepala Sekolah, Sani Abdullahi mengatakan kepada Gubernur Kaduna Uba Sani ketika dia mengunjungi kota tersebut bahwa jumlah total mereka yang hilang setelah dihitung adalah 287 orang.
 
“Kami akan memastikan bahwa setiap anak akan kembali. Kami bekerja sama dengan badan keamanan,” kata Gubernur Uba Sani kepada penduduk desa di daerah yang terletak 89 kilometer dari ibu kota, seperti dikutip dari East Bay Times, Jumat 8 Maret 2024.
 
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada hari Kamis tersebut. Meskipun kelompok bersenjata yang sebagian besar merupakan penggembala dituduh melakukan serangan kekerasan dan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan setelah konflik pastoral selama puluhan tahun dengan komunitas tuan rumah.
 
Pasukan keamanan tiba bersama gubernur beberapa jam kemudian ketika operasi pencarian meluas, sementara anggota masyarakat dan orang tua berkumpul menunggu kabar.
 
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah lebih dari 200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, diculik oleh ekstremis di timur laut Nigeria.
 
Perempuan, anak-anak dan pelajar sering menjadi sasaran penculikan massal di wilayah utara yang dilanda konflik dan banyak korban dibebaskan hanya setelah membayar uang tebusan dalam jumlah besar.
 
Para pengamat mengatakan kedua serangan tersebut merupakan pengingat akan memburuknya krisis keamanan di Nigeria yang mengakibatkan kematian beberapa ratus orang pada tahun 2023, menurut analisis AP.
 
Bola Tinubu terpilih sebagai presiden Nigeria tahun lalu setelah berjanji untuk mengakhiri kekerasan. Namun “belum ada perbaikan nyata dalam situasi keamanan” di bawah pemerintahan Tinubu, kata Oluwole Ojewale, peneliti Afrika Barat dan Tengah di Institute for Security Studies yang berfokus pada Afrika.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan