“Sepertinya pada akhirnya ini akan menjadi Idulfitri yang membahagiakan,” kata Imad Joudat, 55, warga Gaza yang tinggal bersama delapan anggota keluarganya di sebuah tenda di Rafah, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 8 April 2024.
“Pendudukan (Israel) menarik pasukan dari Khan Younis, Amerika memberikan tekanan setelah beberapa orang asing terbunuh dan Mesir mengadakan serangan besar-besaran dengan Amerika, Israel, Hamas dan Qatar. Kali ini kami penuh harapan,” kata Joudat.
Israel mengatakan serangan ke wilayah Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, diperlukan untuk melenyapkan Hamas, namun negara-negara asing yang khawatir mengatakan serangan tersebut dapat menimbulkan korban jiwa yang tidak dapat diterima, karena lebih dari satu juta orang berlindung di sana.
Israel mengatakan akan mengevakuasi warga sipil sebelum melancarkan serangan.
Penduduk Palestina di kota Khan Younis di Gaza selatan, yang menjadi sasaran pemboman Israel dalam beberapa bulan terakhir, mengatakan mereka telah melihat pasukan Israel meninggalkan pusat kota dan mundur ke distrik timur.
Petugas medis mengatakan mereka menemukan setidaknya 12 mayat warga Palestina di daerah tersebut. Beberapa warga Khan Younis yang selama ini berlindung di Rafah mulai kembali ke lingkungannya setelah pasukan Israel pergi.
Israel mendapat tekanan yang semakin besar dari Amerika Serikat (AS), dimana Presiden Joe Biden menuntut agar Israel memperbaiki kondisi kemanusiaan di Gaza dan mengupayakan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa dukungan AS dapat bergantung pada hal tersebut.
Ini adalah pertama kalinya Biden, seorang pendukung setia Israel, berupaya memanfaatkan dukungan AS untuk mempengaruhi perilaku militer Israel. AS adalah pemasok utama senjata ke Israel.
Biden juga mendesak para pemimpin Mesir dan Qatar untuk menekan Hamas agar menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan menjelang putaran baru perundingan di Kairo.
Israel juga mewaspadai kemungkinan serangan balasan dari Iran sebagai reaksi atas pembunuhan jenderal Iran pada 1 April.
Namun, meskipun pasukannya mundur, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, Israel akan melanjutkan perang sampai Hamas tidak lagi menguasai Gaza atau mengancam Israel sebagai kelompok militer.
“Pasukan keluar dan bersiap untuk misi berikutnya,” kata Gallant pada pertemuan dengan para pejabat militer.
“Termasuk juga misi Israel yang akan datang di wilayah Rafah,” pungkasnya.
Baca juga: Israel Kurangi Pasukan di Gaza Selatan, Kirim Delegasi Negosiasi ke Mesir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id