Sejumlah orang menunggu di luar unit gawat darurat Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, 10 November 2023. (Khader Al Zanoun / AFP)
Sejumlah orang menunggu di luar unit gawat darurat Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, 10 November 2023. (Khader Al Zanoun / AFP)

Kehabisan Bahan Bakar, 2 RS Terbesar di Gaza Terpaksa Tolak Pasien Baru

Marcheilla Ariesta • 13 November 2023 13:04
Gaza: Dua rumah sakit besar di Jalur Gaza terpaksa ditutup untuk pasien baru mulai hari Minggu kemarin, 12 November. Staf mengatakan, pengeboman Israel ditambah kurangnya bahan bakar dan obat-obatan dapat menyebabkan lebih banyak bayi dan orang dewasa meninggal.
 
Rumah sakit di wilayah utara wilayah Palestina diblokade pasukan Israel dan hampir tidak mampu merawat para pasien yang berada di dalamnya, kata staf medis. Israel mengatakan, pihaknya sedang memburu militan Hamas di wilayah tersebut, dan rumah sakit harus dievakuasi.
 
Rumah sakit terbesar dan kedua terbesar di Gaza, Al-Shifa dan Al-Quds, terpaksa menghentikan kegiatan operasional. Dengan semakin banyaknya orang yang terbunuh dan terluka setiap harinya, namun setengah dari rumah sakit di wilayah tersebut kini tidak berfungsi, maka semakin sedikit pula tempat untuk menampung korban luka.

"Anak saya terluka dan tidak ada satu pun rumah sakit yang bisa menangani anak untuk mendapatkan jahitan," kata Ahmed al-Kahlout, yang melarikan diri ke selatan sesuai dengan saran Israel karena khawatir tidak ada tempat aman di Gaza.
 
Mengutip dari AFP, Senin, 13 November 2023, seorang ahli bedah plastik di Rumah Sakit Al-Shifa mengatakan, pengeboman gedung inkubator oleh Israel telah memaksa mereka untuk menjajarkan bayi prematur di tempat tidur biasa dengan menggunakan sedikit daya yang tersedia untuk AC.
 
"Kami memperkirakan akan kehilangan lebih banyak dari mereka dari hari ke hari," kata Dr Ahmed El Mokhallalati.
 
Israel menuduh Hamas telah menempatkan pusat-pusat komando di bawah dan dekat rumah sakit. Israel juga mendesak Hamas segera membebaskan sekitar 200 sandera yang ditawan sejak serangan kilat sebulan lalu. Hamas membantah menggunakan rumah sakit sebagai tempat perlindungan atau pusat komando.
 
Hari Minggu kemarin, seorang pejabat Palestina yang memberikan pengarahan mengenai pembebasan sandera mengatakan, Hamas telah menunda perundingan karena Israel terus menyerang area sekitar Rumah Sakit Al-Shifa. Belum ada komentar langsung dari Hamas atau Israel mengenai perundingan tersebut.
 
Sementara itu, militer Israel mengatakan pihaknya telah menawarkan untuk mengevakuasi bayi-bayi yang baru lahir, dan telah menempatkan 300 liter bahan bakar di pintu masuk Rumah Sakit Al-Shifa pada Sabtu malam. Namun menurut Israel, dua tindakan tersebut dihalangi Hamas.

Kebohongan Hamas

Muhammad Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan laporan penolakan bahan bakar adalah "kebohongan dan fitnah." Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, mengatakan bahwa dari 45 bayi di inkubator di Shifa, tiga di antaranya telah meninggal dunia.
 
"RS Shifa sekarang tidak berfungsi, tidak ada yang boleh masuk, tidak ada yang boleh keluar," kata Mohammad Qandil, seorang dokter di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Gaza selatan.
 
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, rumah sakit Al-Quds juga tidak berfungsi karena stafnya berjuang merawat mereka yang sudah berada di sana dengan sedikit obat-obatan, makanan dan air.
 
"Rumah Sakit Al Quds telah terputus dari dunia luar sejak 6-7 hari terakhir. Tidak ada jalan masuk, tidak ada jalan keluar," kata Tommaso Della Longa, juru bicara Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
 
Tiga badan PBB menyatakan kengeriannya atas situasi di rumah sakit tersebut, dengan mengatakan bahwa dalam 36 hari telah terjadi sedikitnya 137 serangan terhadap fasilitas kesehatan, yang mengakibatkan 521 kematian dan 686 luka-luka – termasuk 16 tewas dan 38 petugas medis terluka.
 
"Dunia tidak bisa berdiam diri ketika rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat kematian, kehancuran, dan keputusasaan," pungkas Longa, seraya menyatakan setengah dari rumah sakit di Gaza kini ditutup.
 
Baca juga:  Pertempuran Dekat Rumah Sakit Al-Shifa Memanas, Warga Kesulitan Mengungsi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan