Sebuah ambulans melintas di Kota Aden, Yaman. Foto: AFP
Sebuah ambulans melintas di Kota Aden, Yaman. Foto: AFP

Wartawan Yaman Terbunuh oleh Ledakan Bom Mobil di Aden

Fajar Nugraha • 16 Juni 2022 16:29
Aden: Seorang wartawan Yaman tewas akibat bom mobil di Kota Aden. Tidak diketahui siapa otak pengeboman itu.
 
"Penyerang tak dikenal telah menanam bahan peledak di kendaraan wartawan Saber al-Haidari, yang bekerja untuk sejumlah media asing," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dikutip AFP, Kamis, 16 Juni 2022.
 
“Pengebom melakukan penyerangan pada Rabu malam ketika Haidari sedang menuju rumah, membunuhnya dan melukai orang lain yang berada di dalam mobil,” ungkapnya.

Dia mengatakan serangan itu mirip dengan pengeboman mobil yang menewaskan jurnalis Yaman yang tengah hamil, Rasha Abdullah al-Harazi pada November. Suaminya, Mahmud al-Atmi, juga seorang jurnalis, terluka.
 
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
 
Reporters Without Borders (RSF) mengatakan bahwa Haidari "tewas kemarin (Rabu) malam setelah sebuah alat peledak ditempatkan di mobilnya".
 
Dikatakan dia telah bekerja sebagai koresponden untuk Kantor Berita Xinhua, Tiongkok.
 
Pemberontak Houthi yang didukung Iran menyerbu ibu kota Sanaa pada tahun 2014 mendorong presiden Abedrabbo Mansour Hadi dan para loyalisnya melarikan diri ke Aden dan kemudian ke pengasingan di Arab Saudi.
 
Intervensi militer pimpinan Arab Saudi yang diluncurkan pada 2015 telah memungkinkan pemerintah memulihkan Aden dan sebagian besar wilayah selatan.
 
Namun pertempuran itu telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
 
Wartawan Yaman yang berusaha meliput konflik telah menghadapi ancaman pembalasan dari semua pihak. Termasuk ancaman dari militan Al-Qaeda serta pemberontak dan loyalis pemerintah, kata RSF.
 
"Milisi menjadikan mereka sasaran kekerasan dan pelecehan, dan mereka berisiko menjadi sasaran ancaman pembunuhan, pembunuhan atau pengeboman," pungkas RSF.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan