Tragedi tersebut terjadi karena alat komunikasi pager yang dimiliki oleh sejumlah warga Lebanon meledak secara bersamaan di berbagai penjuru negara. Ledakan ini diduga merupakan serangan yang menargetkan Hizbullah.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Pasukan Keamanan Israel (IDF) terkait insiden ini. Namun, Hizbullah dan Hamas telah menyalahkan Israel atas dugaan serangan tersebut.
Apa itu pager dan bagaimana ledakan yang menyebabkan tewasnya 9 orang serta melukai 2800 orang bisa terjadi? Berikut penjelasannya.
Apa Itu Pager?

Gambar: Pager Gold Apollo AR-924. (Gold Apollo)
Pager adalah alat komunikasi kecil yang digunakan sebelum ponsel genggam menjadi populer pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Alat ini hanya dapat menampilkan pesan teks sederhana dan tidak bisa digunakan untuk menelepon atau menjelajahi internet.
Berbeda dengan ponsel, pager menggunakan frekuensi radio untuk mengirim pesan, bukan internet atau sinyal seluler. Keuntungan ini menjadikannya lebih sulit dimonitor, sehingga populer di kalangan anggota Hizbullah.
Selain itu, pager memiliki jangkauan yang lebih luas daripada ponsel, terutama di daerah terpencil yang memiliki sinyal seluler lemah. Ukuran kecilnya juga memberikan mobilitas lebih bagi penggunanya.
Bagaimana Pager Bisa Meledak?
Media AS melaporkan bahwa alat komunikasi ini menggunakan baterai lithium. Baterai tersebut kemungkinan terlalu panas, mencapai suhu hingga 590°C yang menyebabkan asap, kebakaran, atau bahkan ledakan.
Kejadian serupa pernah terjadi pada produk Samsung Galaxy Note 7 pada tahun 2016.
Dalam insiden di Lebanon ini, pager yang meledak adalah buatan Taiwan, model Gold Apollo AR-924.
Bagaimana Cara Pager Diledakkan?
Detail tentang cara dugaan Israel meledakkan pager secara bersamaan masih belum jelas. Berdasarkan laporan dari Al-Jazeera, beberapa berspekulasi bahwa sinyal radio yang digunakan mungkin diretas, menyebabkan ledakan pada alat komunikasi tersebut.
Analis data Ralph Baydoun mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa jika metode ini digunakan, pihak yang melakukan serangan bisa mendapatkan informasi intelijen penting terkait Hizbullah.
"Jika mereka menggunakan satelit, mereka dapat mengetahui nama dan lokasi semua operatif yang diserang... segera setelah mereka meminta bantuan, Israel akan mendapatkan detail lokasi mereka," ujar Baydoun, mengutip Al-Jazeera.
Analis senjata kimia dan mantan tentara Inggris, Hamish de Bretton-Gordon, berspekulasi bahwa pager yang digunakan mungkin telah dimodifikasi sebelumnya untuk "meledak berdasarkan komando".
Baydoun juga berspekulasi bahwa pager-pager tersebut kemungkinan memiliki bug yang dipasang sebelumnya melalui kode yang dimanipulasi, yang menyebabkan suhu tinggi dan akhirnya ledakan.
Baca Juga:
Pager-pager Meledak Serentak di Lebanon, 9 Orang Tewas, Ribuan Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id