Warga Rafah evakuasi dari wilayahnya setelah Israel melakukan serangan. Foto: AFP
Warga Rafah evakuasi dari wilayahnya setelah Israel melakukan serangan. Foto: AFP

2.000 Pasien Terima Bantuan Medis Akibat Penutupan di Rafah

Medcom • 26 Juni 2024 14:26
Kairo: Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Rik Peeperkorn mengatakan, penutupan penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza telah menghalangi evakuasi medis terhadap sedikitnya 2.000 pasien.
 
Ia juga menyerukan agar Rafah dan rute-rute lainnya dibuka kembali. Sebelum penutupan, sekitar 50 pasien kritis setiap hari meninggalkan Gaza.
 
“Ini berarti bahwa setidaknya 2.000 orang tidak dapat meninggalkan Gaza untuk menerima perawatan medis sejak 7 Mei,” kata Peeperkorn sebagai perwakilan WHO di Tepi Barat dan Gaza, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 26 Juni 2024.

Penyeberangan Rafah merupakan saluran utama untuk evakuasi dan bantuan kemanusiaan pada awal perang yang dimulai antara Israel dan Hamas sejak 7 Oktober 2023. Namun, penyeberangan tersebut ditutup ketika Israel melancarkan operasi di tepi selatan Jalur Gaza di bulan Mei.
 
Menurut sumber keamanan Mesir, negaranya, Amerika Serikat (AS), dan Qatar mengadakan pembicaraan akhir pekan lalu yang bertujuan untuk membuka kembali penyeberangan dan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan. 
 
Namun, Rafah menjadi tempat Mesir ingin pasukan Israel mundur dan mengembalikan kehadiran Palestina masih ditutup.
 
Menurut Peeperkorn tidak aman mengenai pergerakan melalui penyeberangan Kerem Shalom yang dikontrol Israel sehingga terhambat oleh ketidakamanan dan tantangan logistik.
 
“Setidaknya 10.000 orang membutuhkan evakuasi dari Gaza,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa jumlah tersebut merupakan angka terlalu rendah dari jumlah yang membutuhkan perawatan kritis karena trauma perang ataupun penyakit kronis.
 
“Kami membutuhkan lebih banyak rute untuk evakuasi darurat medis (medevac), kami ingin melihat Kerem Shalom dan rute lain juga dibuka untuk medevac sebagai tempat pasien dapat dirujuk ke rumah sakit rujukan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat,” lanjut perwakilan WHO itu.
 
Sementara itu, Peeperkorn mengungkapkan lima anak yang telah dievakuasi dari Gaza utara ke Rumah Sakit Nasser, Khan Younis dan dilaporkan siap meninggalkan jalur tersebut masih menunggu evakuasi. (Theresia Vania Somawidjaja)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan