Gaza kembali diserang oleh Israel. Foto: AFP
Gaza kembali diserang oleh Israel. Foto: AFP

Amnesty International: Senjata AS Digunakan dalam Serangan yang Tewaskan Warga Gaza

Fajar Nugraha • 07 Desember 2023 17:16
Gaza: Amnesty mengklaim Israel menggunakan senjata buatan Amerika Serikat (AS) dalam serangan udara yang menewaskan puluhan warga sipil di Gaza.
 
Investigasi yang dilakukan Amnesty International menuduh bahwa sistem panduan senjata buatan Negeri Paman Sam digunakan dalam dua serangan udara Israel di Gaza pada Oktober yang menewaskan 43 warga sipil.
 
“Fragmen sistem panduan Joint Direct Attack Munitions (JDAM) buatan AS ditemukan di reruntuhan rumah yang hancur di lingkungan Deir al-Balah di Gaza tengah,” menurut sebuah laporan yang dirilis Selasa oleh organisasi hak asasi manusia itu, seperti dikutip CNN, Kamis 7 Desember 2023.
 
Baca: Serangan Israel ke Khan Younis Makin Intensif, Relawan Indonesia Mengaku Takut.

Israel menggunakan berbagai macam senjata dan amunisi Amerika. Namun laporan Amnesty adalah salah satu upaya pertama untuk menghubungkan senjata buatan Amerika dengan serangan tertentu yang menyebabkan sejumlah besar warga sipil tewas.

“JDAM adalah perangkat pemandu yang mengubah bom jatuh bebas yang tidak terarah menjadi amunisi ‘pintar’ yang akurat dan mampu melawan cuaca buruk,” menurut Angkatan Udara AS.
 
Namun temuan Amnesty tidak dapat diverifikasi secara independen.
 
“Para ahli senjata dan analis penginderaan jarak jauh memeriksa citra satelit dan foto rumah-rumah yang menunjukkan pecahan persenjataan yang ditemukan dari puing-puing dan kehancurannya,” jelas laporan Amnesty tersebut.
 
Amnesty International: Senjata AS Digunakan dalam Serangan yang Tewaskan Warga Gaza
Helikopter Israel yang lakukan serangan ke Gaza. Foto: AFP
 

Tetapi dipastikan, para pekerja lapangan di Amnesty mengambil foto-foto tersebut. Akibat dua serangan ini, 19 anak-anak, 14 perempuan, dan 10 laki-laki tewas, klaim laporan tersebut.
 
Organisasi hak asasi manusia tersebut mengatakan pihaknya "tidak menemukan indikasi adanya sasaran militer di lokasi" serangan udara tersebut atau bahwa orang-orang yang tinggal di rumah tersebut merupakan sasaran militer yang sah.
 
“Organisasi tersebut menemukan bahwa serangan udara ini merupakan serangan langsung terhadap warga sipil atau objek sipil atau serangan sembarangan,” kata laporan tersebut, seraya menyerukan agar serangan tersebut diselidiki sebagai kejahatan perang.
 
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, Pasukan Pertahanan Israel menyebut laporan tersebut “cacat, bias dan prematur, berdasarkan asumsi tidak berdasar mengenai operasi IDF.”
 
“Asumsi bahwa intelijen mengenai penggunaan struktur tertentu oleh militer tidak akan ada kecuali terungkap adalah hal yang bertentangan dengan pemahaman apa pun tentang aktivitas militer, dan laporan tersebut menggunakan asumsi yang salah ini untuk menyiratkan kesimpulan yang sama cacat dan biasnya mengenai IDF, sejalan dengan bias yang ada dan pekerjaan bermasalah sebelumnya yang dilakukan organisasi ini,” klam IDF.
 
Sedikitnya 16.248 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 43.616 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat tanpa henti di daerah kantong tersebut sejak 7 Oktober, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan