“Jika perdana menteri memutuskan untuk mengakhiri perang tanpa melakukan serangan besar-besaran terhadap Rafah untuk mengalahkan Hamas, dia tidak akan mendapat mandat untuk terus menjabat sebagai perdana menteri,” tulis politisi sayap kanan tersebut di X, seperti dikutip The Middle East Monitor, Selasa 9 April 2024.
Ancaman Ben-Gvir muncul di tengah laporan kemungkinan terobosan dalam negosiasi tidak langsung Israel dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata.
Meskipun ada kecaman global atas situasi bencana di wilayah kantung Palestina, Netanyahu telah lama menyatakan niatnya untuk menyerang Rafah, tempat lebih dari 1,5 juta pengungsi mengungsi.
Koalisi Netanyahu yang berkuasa memegang 64 kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang.
Selain anggota Partai Likud yang dipimpinnya, koalisi tersebut juga mencakup dua partai sayap kanan yang dipimpin oleh Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, yang memiliki total 13 kursi. Dibutuhkan 61 kursi untuk membentuk pemerintahan mayoritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News