ABK WNI bernama Nasrullah sempat dipenjara selama enam bulan atas tuduhan menikam rekan kerja di Angola. (Kemenlu RI)
ABK WNI bernama Nasrullah sempat dipenjara selama enam bulan atas tuduhan menikam rekan kerja di Angola. (Kemenlu RI)

Sempat Mendekam di Penjara Angola, ABK WNI Berhasil Direpatriasi

Willy Haryono • 16 Maret 2024 13:35
Luanda: Seorang anak buah kapal warga negara Indonesia (ABK WNI) bernama Nasrullah yang bekerja di Kapal Kontainer MV Titan, mengalami perjalanan panjang dan penuh tantangan dalam usahanya kembali ke Tanah Air setelah melalui masa tahanan yang sulit di Angola.
 
Namun, berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Konsul Kehormatan Indonesia, tokoh agama seperti Romo Karno, dan masyarakat Indonesia di Luanda, perjalanan repatriasinya akhirnya terwujud pada 13 Maret lalu.
 
Berdasarkan keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI, Jumat, 15 Maret 2024, perjuangan Nasrullah dimulai saat dia ditahan selama lebih dari enam bulan di penjara Comarca da Viana setelah dituduh menikam teman kerjanya yang berasal dari Ukraina.

Meski awalnya dibebaskan sementara karena kurangnya bukti dan yurisdiksi yang tidak jelas, Nasrullah tetap terjebak dalam situasi sulit. Namun dengan tekad kuat dan dukungan hukum yang tepat, Nasrullah akhirnya dinyatakan bebas secara permanen oleh Kejaksaan Agung Angola pada 7 Maret 2024. Sertifikat kebebasan itu menjadi tiket bagi Nasrullah untuk kembali ke Indonesia.
 
Tantangan belum berakhir bagi Nasrullah. Sebelum kepulangannya, ia harus melawan penyakit yang menyerangnya. Demam tinggi, badan lemas, dan diagnosa dokter menunjukkan bahwa Nasrullah mengidap tipes dan gejala malaria.
 
Romo Karno dengan sigap membawanya ke klinik dokter terdekat untuk pengobatan dan perawatan. Setelah beberapa hari perawatan, Nasrullah akhirnya dinyatakan fit untuk pulang ke Indonesia pada Rabu lalu.
 
Kehadiran Konsul Kehormatan Indonesia, Mr. Vicente, dan dukungan dari masyarakat Indonesia di Luanda sangat penting dalam memastikan proses repatriasi Nasrullah berjalan lancar. Meski menghadapi beberapa hambatan, termasuk pemeriksaan imigrasi yang ketat di bandara Luanda, Nasrullah akhirnya diperbolehkan melanjutkan perjalanan menuju Indonesia.
 
Dalam momen keberangkatannya, rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan tak terbatas kepada Nasrullah menjadi begitu kuat. Dubes RI Wisnu pun tidak lupa menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Mr. Vicente, Romo Karno, dan seluruh masyarakat Indonesia di Luanda atas segala bantuan yang mereka berikan.
 
Kisah perjalanan Nasrullah menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat dan dukungan yang solid dari berbagai pihak, tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dicapai.
 
Nasrullah diperkirakan tiba di kampung halamannya di Surabaya pada 15 Maret 2024, di mana ia akan disambut oleh keluarganya dengan bahagia. Semoga kepulangan Nasrullah membawa kebahagiaan dan kesuksesan yang berlimpah di tanah air tercinta.
 
Baca juga:  3 ABK WNI Tewas dalam Insiden Kapal Tenggelam di Korsel, 5 Masih Hilang
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan