Menhan Prabowo Subianto bertemu Menlu AS Antony Blinken di Amman, Yordania, 11 Juni 2024. (US State Department)
Menhan Prabowo Subianto bertemu Menlu AS Antony Blinken di Amman, Yordania, 11 Juni 2024. (US State Department)

Proposal Gencatan Senjata Didukung Indonesia, Menlu AS Ucapkan Terima Kasih

Marcheilla Ariesta • 12 Juni 2024 13:55
Amman: Amerika Serikat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan terhadap proposal gencatan senjata di Jalur Gaza yang diumumkan Presiden Joe Biden pada akhir Mei lalu.
 
Ucapan terima kasih disampaikan langsung Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
 
Keduanya bertemu di Amman, Yordania, dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) bertajuk "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza."

"Hari ini Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken bertemu Menteri Pertahanan dan presiden terpilih Prabowo Subianto di Yordania," ucap juru bicara Kemenlu AS, Matthew Miller, dalam pernyataan yang diterima Medcom.id, Rabu, 12 Juni 2024.
 
"Menlu AS berterima kasih kepada Menhan Prabowo atas dukungan Indonesia terhadap proposal untuk mencapai gencatan senjata segera di Gaza dan mengamankan pelepasan semua sandera," lanjutnya.
 
Miller menambahkan, kedua menteri membahas bagaimana proposal tersebut dapat saling menguntungkan, baik untuk Israel maupun Palestina.
 
Selain itu, Blinken juga kembali mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas kemenangannya dalam pemilu Indonesia. Blinken menegaskan kembali komitmen Washington untuk mengimplementasikan Strategi Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia.
 
Mewakili Presiden Joko Widodo, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Yordania, Mesir, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah menyelenggarakan KTT perihal isu Gaza.
 
Menhan Prabowo menyebut kemerdekaan Palestina adalah solusi nyata untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung di Gaza. "Pemerintah dan rakyat Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina sebagai solusi riil bagi konflik di Gaza," tegas Prabowo.
 
Ia juga menyorot negara-negara yang menganggap diri mereka modern dan beradab, tetapi melakukan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional dengan menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil. Untuk itu, pemerintah Indonesia mendesak penghormatan terhadap aturan hukum humaniter internasional.
 
"Kami menyerukan kepada semua negara besar untuk menggunakan pengaruh mereka dalam menegakkan hukum internasional. Bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata kita harus segera diatasi," pungkasnya.
 
Baca juga: Prabowo Sampaikan Empat Poin Usulan Indonesia Bantu Gaza di KTT Yordania
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan