Bilah sepanjang satu meter itu ditemukan oleh Shlomi Katzin di perairan dangkal di Haifa. Diperkirakan pedang itu, yang sangat bertatahkan organisme laut, muncul kembali setelah pergeseran pasir.
Otoritas Barang Antik Israel (IAA) mengatakan bahwa setelah dibersihkan dan dianalisis, itu akan dipajang di depan umum.
Perang Salib, yang dimulai pada 1095 dan berlangsung selama berabad-abad, saat umat Kristen Eropa melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk mencoba dan merebut kendali Yerusalem dan bagian lain dari Tanah Suci dari Muslim.
Kobi Sharvit, yang mengepalai Unit Arkeologi Kelautan IAA, mengatakan pantai Carmel, tempat pedang itu ditemukan, menyediakan perlindungan bagi kapal selama badai selama berabad-abad aktivitas pelayaran di sepanjang pantai.
"Kondisi ini telah menarik kapal dagang selama berabad-abad, meninggalkan temuan arkeologis yang kaya," katanya, seperti dikutip BBC, Kamis 21 Oktober 2021.
“Para peneliti berasumsi itu mungkin terkait dengan benteng tentara salib terdekat di Atlit,” tambah Sharvit.
"Itu berat karena batu yang menempel padanya dan juga karena pedang besi dan sangat besar. Ini mengartikan bahwa orang yang memegang pedang ini dan digunakan untuk (bertarung), sangatlah kuat,” imbuhnya.
Sharvit menambahkan, dirinya mencoba membayangkan dia di lapangan dengan semua baju besi di tubuhnya dan pedang dan bertarung dengannya.
"Dia seharusnya benar-benar dalam kondisi kebugaran yang baik, mungkin mereka lebih besar dari kita hari ini tapi jelas lebih kuat. Dan itu luar biasa,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
