“Setidaknya 150 pemukim dalam kelompok yang berbeda memasuki masjid tersebut. Mereka masuk melalui Gerbang Maghariba dan mengunjungi halaman di bawah perlindungan ketat polisi,” ujar sumber lokal yang dikutip, dari Abna 24, Kamis, 2 Desember 2021.
Selama tur mereka di situs suci Islam, para pemukim diketahui menerima ceramah dari para rabi terkait dugaan gunung kuil. Beberapa dari mereka pun secara provokatif melakukan doa Talmud.
Talmud merupakan catatan terkait perbincangan para rabi yang berhubungan dengan hukum, etika, kebiasaan, dan sejarah Yahudi.
Sementara itu, polisi pendudukan Israel memberlakukan pembatasan pergerakan pada jamaah Muslim. Mereka menggeledah serta menganiaya banyak dari mereka di Kota Tua Yerusalem serta di sejumlah jalan menuju Masjid Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa diketahui terkena penodaan oleh pemukim Yahudi dan pasukan polisi setiap harinya selama pagi dan sore hari, kecuali pada Jumat dan Sabtu.
Polisi Israel pun menutup Gerbang al-Maghariba, yang digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk memasuki Masjid pada pukul 10:30 waktu setempat. Penutupan dilakukan setelah para pemukim menyelesaikan tur pagi mereka di tempat suci.
Kemudian, di sore hari, gerbang yang sama dibuka kembali untuk wisata malam oleh pemukim. Selama kehadiran pemukim di dalam kompleks masjid, pembatasan masuk dikenakan pada jamaah Muslim, bahkan tanda pengenal mereka disita hingga mereka meninggalkan tempat suci. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News