Dalam serangkaian tulisan via Twitter, Safadi menegaskan bahwa "langkah ilegal dan provokatif Israel di Yerusalem, termasuk ancaman penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah, dapat mendorong ketegangan ke batas yang berbahaya."
"Yerusalem adalah garis merah. Ini seperti bermain dengan api," ungkap Safadi, dilansir dari laman Middle East Monitor pada Sabtu, 8 Mei 2021.
Safadi menegaskan, sejumlah keluarga Palestina yang diancam dengan penggusuran di Sheikh Jarrah adalah pemilik sah rumah mereka. Hal ini dibuktikan dengan dokumen kepemilikan lahan dan rumah yang diserahkan oleh Yordania kepada Otoritas Nasional Palestina (PNA).
Sebagai otoritas pendudukan, lanjut Safadi, Israel bertanggung jawab secara hukum untuk memastikan hak kepemilikan itu dilindungi.
Mengenai ancaman penggusuran di Sheikh Jarrah, Safadi menyerukan komunitas internasional untuk mengambil langkah cepat dan efektif untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
Baca: Ribuan Warga Pakistan Dukung Warga Palestina di Hari Yerusalem
Di waktu bersamaan, ia memuji sejumlah negara Barat yang sudah menyerukan Israel untuk menghentikan proyek permukiman ilegalnya di Tepi Barat. "Kami menyambut baik pernyataan dari Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris," tulis Safadi.
Ia sekali lagi mendesak Israel untuk menghentikan ancaman penggusuran dan proyek pembangunan permukiman yang dinilai hanya akan menghambat prospek tercapainya perjanjian damai dengan Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News