Pihak Istana Kerajaan Yordania menggarisbawahi perlunya Israel untuk menghormati status quo Masjid Al-Aqsa. Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan.
Sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah pengamanan ketat bulan ini. Kunjungan itu membuat marah warga Palestina dan menyebabkan protes di antara negara-negara Arab.
| Baca: Yordania Kutuk Kunjungan Menteri Garis Keras Israel ke Kompleks Masjid Al-Aqsa. |
Kompleks ini adalah situs tersuci ketiga Islam setelah Makkah dan Madinah, dan situs paling suci Yudaisme.
“Raja Abdullah mengatakan kepada Netanyahu, bahwa Israel harus menghormati status quo bersejarah dan hukum di Masjidil Aqsa dan tidak melanggarnya," kata pihak Kerajaan, seperti dikutip Asharq Al-Awsat, Rabu 25 Januari 2023.
“Raja mengatakan kepada Netanyahu bahwa mengakhiri kekerasan sangat penting untuk memungkinkan pembicaraan damai yang telah lama terhenti untuk dilanjutkan antara Palestina dan Israel,” imbuh keterangan itu.
Kantor Netanyahu mengatakan kedua pemimpin membahas isu-isu regional, terutama kerja sama strategis, keamanan dan ekonomi antara Israel dan Yordania.
Yerusalem adalah masalah yang sangat sensitif bagi keluarga Kerajaan Hashemite Yordania karena merupakan penjaga situs suci Muslim dan Kristen di bagian timur kota.
Kembalinya Netanyahu ke tampuk kekuasaan telah memperdalam kekhawatiran Yordania bahwa kebijakan ultra-kanan, yang mencakup percepatan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina di Tepi Barat, akan memicu siklus kekerasan baru.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
