Raja Yordania Abdullah II kecam kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa. Foto: AFP
Raja Yordania Abdullah II kecam kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa. Foto: AFP

Yordania Kutuk Kunjungan Menteri Garis Keras Israel ke Kompleks Masjid Al-Aqsa

Marcheilla Ariesta • 04 Januari 2023 15:00
Amman: Yordania mengutuk kunjungan Menteri Israel garis keras Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Selasa, 3 Januari kemarin. Mereka menyebut kunjungan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
 
Kunjungan Ben-Gvir dinilai meningkatkan ketegangan antara Israel dan Palestina. Kehadirannya di sana dilakukan hanya beberapa hari setelah pengambilan sumpah pemerintahan sayap kanan yang dipimpin oleh politisi veteran Benjamin Netanyahu.
 
"Penyerangan Masjid Al Aqsa yang diberkati oleh salah satu menteri Israel dan melanggar kesuciannya adalah tindakan yang provokatif dan terkutuk," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sinan Al Majali, dikutip dari The National News, Rabu, 4 Januari 2022.

"Ini merupakan pelanggaran hukum internasional yang memalukan dan tidak dapat diterima," sambungnya.
 
Yordania selama bertahun-tahun memperingatkan tindakan Israel yang dapat merusak keseimbangan di Yerusalem Timur yang diduduki dan berisiko terulangnya kekerasan yang lebih luas terkait dengan pelanggaran Israel di kota yang disengketakan.
 
"Israel harus memikul tanggung jawab penuh atas dampak berbahaya dari eskalasi ini, yang merusak semua upaya yang ditujukan untuk mengekang kekerasan," kata Al Majali.
 
Pekan lalu, Raja Yordania Abdullah mengatakan, pemerintah baru Israel harus menahan diri dari meningkatkan tekanan pada warga Palestina di Yerusalem atau merusak pengaruh kerajaan di kota. Namun dia membuka kemungkinan bagi Yordania untuk bekerja sama dengan pemerintah baru di Israel, jika itu mempromosikan perdamaian dan proyek ekonomi regional.
 
Raja mengatakan, Yordania akan menanggapi jika Israel bergerak untuk mengubah situasi di Yerusalem, termasuk perwalian Yordania atas tempat-tempat suci di sana.
 
Perjanjian perdamaian 1994 antara Yordania dan Israel mengatakan, negara itu menghormati "peran khusus" Yordania di situs-situs Muslim di Yerusalem, tetapi tidak secara langsung mendukung klaim perwalian kerajaan.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan