Setidaknya tiga roket ditembakkan dari Tigray mendarat di Asmara, ibu kota dari Eritrea, pada Sabtu malam. Dua dari tiga roket itu mendarat di area bandara.
Radio Erena, saluran radio diaspora yang berbasis di Paris, mengatakan bahwa warga Asmara mendengar "total empat suara ledakan."
Mohammed Adow, jurnalis Al Jazeera dari kota Gondar di Ethiopia, mengatakan bahwa salah satu roket yang meluncur ke Asrama ditujukan kepada sebuah bangunan tempat berdirinya Kementerian Informasi dan beberapa media lokal.
"Saksi mata mengatakan kepada kami bahwa roket yang menyasar Kementerian Informasi telah meleset dan jatuh di luar bangunan," kata Adow, dalam keterangan yang dimuat di situs Al Jazeera pada Minggu, 15 November 2020.
"Kami belum menerima informasi mengenai ada tidaknya korban jiwa. Apa yang kami tahu adalah, ini merupakan eskalasi besar dalam konflik yang sejauh ini hanya terbatas di area perbatasan Ethiopia, terutama Tigray," sambungnya.
Jatuhnya tiga roket ini dikhawatirkan dapat menyeret Eritrea ke dalam konflik Ethiopia.
Karena sebagian besar jaringan komunikasi di Tigray dan Eritrea terputus, otoritas di kedua wilayah tersebut belum dapat dihubungi.
Sebelumnya, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Michelle Bachelet, mengkhawatirkan banyaknya kematian dalam konflik di Tigray dapat menjadi "kejahatan perang."
Bachelet menyerukan penyelidikan atas dugaan adanya ratusan warga sipil yang ditusuk dan ditebas hingga tewas di sebuah kota di Tigray.
Baca: PBB: Krisis di Tigray Ethiopia Berpotensi Jadi 'Kejahatan Perang'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News