Ibu, ayah, dan kakak perempuan dari bayi tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Namun tim terus bekerja menelusuri bangunan dalam mencari seorang kakak laki-laki yang masih dinyatakan hilang.
Menurut keterangan seorang staf agensi perlindungan masyarakat sipil Mesir, kondisi bayi tersebut relatif stabil pada Minggu, 28 Maret.
Dikutip dari laman The New Arab pada Senin, 29 Maret 2021, otoritas Mesir belum mengumumkan penyebab pasti robohnya bangunan 10 lantai tersebut.
Khalid Abdel-Al, kepala pemerintah kota Kairo, mengatakan bahwa komite bidang konstruksi telah dibentuk untuk memeriksa kondisi sejumlah bangunan yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Selain menewaskan 25 orang, insiden yang terjad di distrik Gesr Suez itu juga melukai 26 lainnya.
Mesir dilanda insiden gedung roboh dalam beberapa tahun terakhir. Insiden semacam itu biasanya disebabkan usia bangunan serta minimnya penerapan standar kualitas dalam menjalankan proyek konstruksi.
Masih dari Mesir, kecelakaan dua kereta api di provinsi Sohag menewaskan setidaknya 32 orang dan melukai 165 lainnya pada akhir pekan kemarin.
Berdasarkan keterangan otoritas kereta api Mesir, rem darurat di salah satu KA diaktifkan "beberapa individu tak dikenal." Hal tersebut membuat satu KA yang ada di belakangnya menabrak dalam kecepatan tinggi.
Baca: Dipicu Rem Darurat, Kecelakaan KA di Mesir Tewaskan 32 Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id