Gedung Putih telah mengklarifikasi pernyataan Biden, dan menegaskan bahwa ucapan sang presiden bukan ditujukan ke arah perubahan rezim.
"Kami tidak memiliki strategi perubahan rezim di Rusia atau di mana pun," kata Blinken dalam konferensi pers gabungan di Yerusalem bersama Menlu Israel Yair Lapid.
"Dalam hal ini, dan dalam hal apa pun, (perubahan rezim) tergantung dari masyarakat di negara bersangkutan. Jika di Rusia, maka itu tergantung masyarakat Rusia," sambung dia, dilansir dari laman Anadolu Agency, Minggu, 27 Maret 2022.
Blinken tiba di Israel untuk menghadiri sebuah konferensi tingkat tinggi, yang akan dihadiri Menlu Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Mesir.
Sementara itu dalam pertemuan di Polandia, Biden menegaskan bahwa Putin tak boleh dibiarkan tetap berkuasa. Ia juga mengatakan bahwa perang yang dilancarkan Putin terhadap Ukraian telah menjadi sebuah kegagalan strategis.
"Demi Tuhan, pria ini tidak boleh dibiarkan berkuasa," kata Biden kepada para hadirin.
Sejak terjadinya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Biden memperingatkan Moskow untuk tidak menginjakkan kaki ke tanah NATO. Namun ia juga menegaskan bahwa pasukan AS disiagakan di Eropa untuk membela sekutu-sekutu NATO, bukan berseteru langsung dengan pasukan Rusia.
Baca: Ukraina Pukul Mundur Pasukan Rusia Hingga Sejauh 70 KM dari Kiev
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
