Melansir postingan di media sosial X milik akun OSINTdefender, Laksamana Muda IDF dan Juru Bicara Daniel Hagari mengatakan bahwa rudal itu dicegat oleh sistem peetahanan udara Arrow lebih dari 100 km dari wilayah Israel.
IDF mengaktifkan alarm di sekitar Eilat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Apa yang terjadi di Eilat?" tutur seseorang yang diyakini sebagai pemimpin senior kelompok Houthi di Yaman dari media sosial X, dikutip dari News Max, Sabtu, 11 November 2023.
Meski demikia, sumber tembakan rudal tersebut masih belum diketahui, sementara kelompok Houthi yang mendapat dukungan Iran juga memiliki persenjataan canggih termasuk rudal balistik jarak pendek.
Bulan lalu, kelompok asal Yaman itu mengirim tembakan rudal ke Israel, yang ditandai sebagai contoh pertama yang diketahui di luar angkasa, menurut laporan Telegraph.
Insiden itu menyusul konfrontasi terpisah pada hari Rabu ketika kelompok Houthi menembak jatuh pesawat tak berawak Reaper milik AS. Kondisi terkait peristiwa tersebut masih menjadi pertanyaan, apakah pesawat itu terbang di langit Yaman atau di wilayah udara internasional ketika ditembak.
Hal itu belum dapat dikonfirmasi, tetapi sebuah rekaman yang dirilis oleh Houthi menunjukkan drone tersebut dilumpuhkan oleh rudal darat ke udara. Belakangan terjadi bentrokan setelah tiga pekan lalu kapal perusak USS Carney mencegat rudal jelajah dan beberapa drone yang ditembakkan oleh Houthi di lepas pantai Yaman, menurut konfirmasi para pejabat AS.
Juru bicara Hotuhi, Yahya Sare'e, memberikan pernyataan di media sosial X pekan lalu bahwa pihaknya bersumpah akan melanjutkan serangan sampai Israel mengakhiri kampanye darat dan serangan udara terhadap penduduk Palestina. (Abdurrahman Addakhil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News